SuaraJogja.id - Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih berencana melakukan penyekatan di pintu masuk wilayah Bantul saat mudik lebaran. Pihaknya akan mengkoordinasikan dengan pemerintah provinsi terkait larangan tersebut.
"Tentunya akan kami batasi di pintu-pintu masuk wilayah Bantul. Kami bersama Pemerintah Provinsi masih menyosialisasikan terhadap larangan mudik ini ke masyarakat," terang Halim ditemui di Kantor Satpol PP Bantul, Senin (12/4/2021).
Ia mengatakan kebijakan itu diambil demi keselamatan warga Bantul dan meminimalisasi penyebaran Covid-19.
"Ini demi keselamatan para pemudik sendiri dan khusus bagi warga Bantul yang masih berada di wilayah DIY. Sehingga sosialisasi ini kami lakukan agar warga memahami," terang Halim
Baca Juga:4 EWS Pendeteksi Longsor Rusak, BPBD Bantul Andalkan Info dari Relawan
Ia menuturkan sejumlah lokasi masuk ke wilayah Bantul tentunya akan dijaga, kendati demikian hal itu masih dalam pembahasan.
Sementara Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bantul, Aris Suharyanto menjelaskan hingga kini pihaknya belum diajak berkoordinasi terkait larangan mudik tersebut.
"Sebelumnya memang ada pernyataan pemerintah pusat jika mudik dibolehkan. Tetapi seiring berjalannya waktu, tradisi ini dilarang. Tentu kami menunggu kebijakan dan koordinasi dari pemerintah provinsi bagaimana teknisnya. Hingga saat ini belum ada koordinasi lebih lanjut," terang Aris dihubungi melalui sambungan telepon.
Ia melanjutkan bahwa ada sejumlah pintu masuk ke wilayah Bantul. Jika penyekatan dilakukan, kemungkinan besar akan ada penjagaan di wilayah, Srandakan, Piyungan dan Jalan Parangtritis.
"Kami menyiapkan personel untuk tetap berjaga disana ketika memang di tutup bagi pemudik. Sedikitnya ada 70 orang yang kami siagakan," katanya.
Baca Juga:Kasus Positif Covid-19 di Bantul Tambah, Sehari Ada 119 Orang
Dishub Bantul juga akan melakukan penjagaan di titik dan akses jalan yang berpotensi menimbulkan kemacetan.
"Karena lebaran juga identik dengan liburan keluarga, kami juga akan menerjunkan personel untuk berjaga di akses jalan menuju obyek wisata. Hal itu untuk mengurai kemacetan yang terjadi sewaktu-waktu," terang Aris.