Kasus Masih Tinggi, Sleman Gelar KBM Tatap Muka di Tahun Ajaran Baru

Sebelum tatap muka dimulai, Dinas Pendidikan Sleman akan menggelar uji coba pembelajaran tatap muka serentak dengan sangat terbatas di semua sekolah.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Jum'at, 16 April 2021 | 11:35 WIB
Kasus Masih Tinggi, Sleman Gelar KBM Tatap Muka di Tahun Ajaran Baru
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman Ery Widaryana - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten Sleman mempertimbangkan, pembelajaran tatap muka bagi siswa di wilayah setempat baru akan dimulai pada tahun ajaran baru.

Kendati Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sudah membolehkan dimulainya pembelajaran tatap muka pada April 2021, Pemkab Sleman memutuskan menunda tatap muka lantaran masih tingginya kasus Covid-19 di Bumi Sembada.

Kepala Dinas Pendidikan Sleman Ery Widaryana mengatakan, sebelum tatap muka dimulai, pihaknya akan menggelar uji coba pembelajaran tatap muka serentak dengan sangat terbatas di semua sekolah.

"Tidak hanya sampel, tapi semua sekolah," kata dia, Jumat (16/4/2021).

Baca Juga:ASN Sleman Nekat Mudik Saat Lebaran, Siap-Siap Saja TPP Dipotong

Untuk teknisnya, KBM tatap muka akan dilakukan secara bergantian atau bergilir untuk menyesuaikan kapasitas kelas agar tetap bisa menerapkan jaga jarak dan mencegah kerumunan.

Siswa akan masuk sekolah sebanyak dua kali dalam sepekan. Proyeksi lama berlangsungnya KBM yakni 2 jam dalam sehari untuk siswa jenjang SD dan 3 jam sehari bagi siswa SMP.

"Selain itu, pembelajaran daring masih tetap berjalan. Tatap muka itu tujuannya untuk memperjelas [pembahasan saat] daring, kalau ada yang belum jelas. Semua sekolah sudah diminta siapkan sarpras tatap muka," ungkapnya.

Dalam teknisnya, pembelajaran tatap muka juga memiliki tim pengawas, khususnya yang akan mengawasi penerapan protokol kesehatan di sekolah.

Tim ini bahkan sudah bekerja saat ini, untuk memverifikasi kesiapan masing-masing sekolah terkait sarana dan prasarana pendukung tatap muka.

Baca Juga:Guru dan Kepsek Disanksi Usai Soal ASPD Bocor, Kesalahan Dianggap Tak Berat

"Kami juga sebarkan [kolom daftar] instrumen yang harus diisi sekolah, yang kurang apa saja [di sekolah]," tuturnya.

Ery menambahkan, izin dari orang tua siswa tetap menjadi instrumen penting dalam dimulainya pembelajaran tatap muka di Sleman, termasuk juga zona penyebaran epidemiologi Covid-19.

Bila sekolah berada dekat dengan wilayah zona merah atau ada banyak anak dari daerah itu yang harus isolasi, maka akan ada pertimbangan lain dari Disdik Sleman.

Demikian halnya saat ditemukan siswa yang terpapar Covid-19, maka pembelajaran tatap muka di sekolah yang bersangkutan, dihentikan.

Kontributor : Uli Febriarni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak