Lebih Kuat dan Awet, Segini Harga Paving Block Bahan Dasar Limbah Plastik

Terdapat sejumlah keunggulan yang dapat dimanfaatkan oleh konsumen terkait produk ramah lingkungan tersebut.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Sabtu, 01 Mei 2021 | 08:10 WIB
Lebih Kuat dan Awet, Segini Harga Paving Block Bahan Dasar Limbah Plastik
Proses pembuatan paving block memanfaatkan limbah plastik yang dilakukan oleh Lembaga Penelitian dan Pengembangan Desaku di Purwomartani, Kalasan, Sleman, Jumat (30/4/2021). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

SuaraJogja.id - Lembaga Penelitian dan Pengembangan Desaku menciptakan inovasi pengolahan limbah plastik yang digunakan sebagai bahan campuran pasir untuk pembuatan paving block dan semacamnya. Selain ramah lingkungan dan hasil akhir produk pun menjadi lebih kuat, harga produk pun juga masih bisa bersaing di pasaran.

Perwakilan tim inventor, Lembaga Penelitian dan Pengembangan Desaku, Tri Setyawati, mengatakan, memang sudah ada beberapa inovasi yang hampir mirip dengan yang dibuatnya ini. Namun yang menjadi perbedaan adalah dari segi proses pembuatan hingga harga jual yang terlampau tinggi.

"Yang lain itu ada cuma tidak ramah lingkungan dan harga jualnya pun mahal," kata Tri kepada awak media di Purwomartani, Kalasan, Sleman, Jumat (30/4/2021).

Dijelaskan Tri bahwa harga produk yang dipatok oleh pihaknya bahkan bisa dibilang masih sangat bersaing dengan produk yang dibuat dari semen.

Baca Juga:Lembaga Penelitian Desaku Manfaatkan Limbah Plastik Gantikan Semen

"Kita mengacu di pasar dengan harga pasar dengan kekuatan yang sama yaitu Rp350-400 ribu itu harganya kalau di pasar harganya 1 meter persegi, dibanding semen itu sekitar Rp100-120 ribu," ujarnya.

Peningkatan harga itu bukan tanpa dasar. Pasalnya, terdapat sejumlah keunggulan yang dapat dimanfaatkan oleh konsumen terkait produk ramah lingkungan tersebut.

"Kami masih bersaing dengan kualitas yang sama. Dengan fleksibilitas bentuk, dengan proses yang cepat, dan pemanfaatan limbah. Karena memang tujuan utamanya adalah membantu memecahkan solusi sampah plastik," terangnya.

Lebih lanjut, Tri menuturkan, dari sekian banyak jenis plastik yang ada, pihaknya memanfaatkan plastik berjenis LDPE (Low Density Polyethylene). Atau dalam bahasa sederhana dapat diketahui sebagai plastik kresek.

Namun memang pada prinsipnya semua jenis plastik tetap bisa digunakan untuk teknologi tersebut.

Baca Juga:Pemprov DKI Rancang Pengelolaan Kota Tua-Sunda Kelapa Ramah Lingkungan

"Kami fokus di plastik kresek itu karena limbah plastik yang paling tidak dilirik orang pemulung pun males ngambilnya. Jadi kalau PVC yang 30 cm saja itu pasti diambil orang. Tapi kalau kresek ada 10-15 buah di jalan pasti dicuekin," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak