Klaster Halalbihalal di Dusun Nglempong Disebabkan Warga Abai Protokol Kesehatan

"Mereka ada kontak langsung, bersalaman, cium pipi kanan kiri dan segala macem. Ada juga beberapa yang menyelenggarakan makan bersama begitu."

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Jum'at, 28 Mei 2021 | 15:56 WIB
Klaster Halalbihalal di Dusun Nglempong Disebabkan Warga Abai Protokol Kesehatan
Ilustrasi Covid-19 (Unsplash/Adam Niescioruk)

SuaraJogja.id - Kepala UPT Puskesmas Ngemplak I Seruni Anggreni Susila menyatakan bahwa salah satu penyebab sebaran kasus Covid-19 di Dusun Ngemplong, Kalurahan Umbulmartani, Kapanewon Ngemplak, Kabupaten Sleman berasal dari kegiatan silaturahmi saat Lebaran lalu yang dilakukan tanpa menerapkan protokol kesehatan.

"Iya [berawal dari kegiatan halalbihalal]. Jadi kegiatan kunjung mengunjungi ini rupanya tidak terlalu menerapkan protokol kesehatan," kata Seruni saat dihubungi awak media, Jumat (28/5/2021).

Lebih lanjut disampaikan Seruni, penerapan protokol kesehatan yang diabaikan oleh masyarakat itu terbukti dari berberapa kegiatan saat halalbihalal tersebut, mulai dari melakukan kontak langsung hingga tidak tertib menggunakan masker.

"Mereka ada kontak langsung, bersalaman, cium pipi kanan kiri dan segala macem. Ada juga beberapa yang menyelenggarakan makan bersama begitu," ujarnya.

Baca Juga:DIY Kena Rapor Merah Penanganan Covid-19, Dusun di Sleman dan Bantul Diminta Lockdown

Seruni menerangkan bahwa kegiatan halal bihalal itu dilakukan warga dengan berkunjung dari satu rumah ke rumah yang lain. Ditambah ada beberapa warga yang memang membuka rumahnya untuk menerima kunjungan.

Memang tidak dipungkiri ada warga yang tetap patuh dengan protokol kesehatan sehingga tidak ikut dalam kegiatan halal bihalal tersebut. Namun jumlah itu hanya sebagian kecil dari warga secara keseluruhan.

Hasilnya pun terbukti bagi warga yang menerapkan protokol kesehatan dengan baik tidak termasuk dalam kasus yang terpapar tersebut.

"Jadi sebagian kecil memang warga yang patuh dengan prokes, dia tidak ikut dalam kegiatan kunjung-mengunjungi [halal bihalal]. Tapi kemarin kami ikutkan screening juga hasilnya memang negatif," ungkapnya.

Menurutnya, pola sebaran kasus Covid-19 di Dusun Nglempong memang sudah terlihat. Hal itu dikuatkan dengan penuturan satgas Covid-19 tingkat dusun yang memang banyak warga yang aktif melakukan halal bihalal tanpa menerapkan prokes.

Baca Juga:Langgar Protokol Kesehatan, Siti Nurhliza Hingga Menteri Agama Kena Denda Puluhan Juta

"Jadi yang sudah kelihatan polanya rumah-rumah yang terpapar ini menurut penuturan satgas dusun memang sangat aktif dalam kegiatan kunjung-mengunjungi yang tidak terlalu menerapkan protokol kesehatan," tuturnya.

Seruni meyakini penularan Covid-19 di suatu wilayah bisa dicegah atau diminimalisir dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Termasuk dalam hal kegiatan halal bihalal saat Lebaran kemarin.

"Kegiatan berkunjung [halal bihalal] ini kalau saja dilakukan dengan protokol kesehatan tentu bisa dilalui dengan baik tapi itu tadi cipika cipiki menyalami tangan dan segala macam," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan ratusan warga di Dusun Nglempong, Kalurahan Umbulmartani, Kapanewon Ngemplak menjalani pemeriksaan Covid-19 secara massal pada Kamis (27/5/2021). Pemeriksaan ini sebagai tindaklanjut dari temuan 12 warga yang sebelumnya terkonfirmasi positif Covid-19 setelah menggelar kegiatan silaturahmi saat Lebaran lalu.

Hasilnya jumlah warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Dusun Nglempong bertambah. Berdasarkan hasil tracing tersebut tercatat 52 warga terpapar virus corona. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini