Ini Penyebab Underpass Kentungan Tergenang Air Hampir Setinggi Lutut

Julian menuturkan, setidaknya ada 4 pompa yang digunakan untuk menyedot genangan air tersebut.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Minggu, 30 Mei 2021 | 10:41 WIB
Ini Penyebab Underpass Kentungan Tergenang Air Hampir Setinggi Lutut
Underpass Kentungan, yang berlokasikan di simpang empat Ring Road Utara (Jalan Padjajaran), Depok, Sleman, tergenang air hampir setinggi lutut orang dewasa pada Sabtu (29/5/2021) sore. - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

SuaraJogja.id - Underpass Kentungan, yang berlokasikan di simpang empat Ring Road Utara (Jalan Padjajaran), Depok, Kabupaten Sleman, kembali bermasalah pada Sabtu (29/5/2021) sore. Kali ini genangan air hampir setinggi lutut orang dewasa membanjiri seluruh underpass tersebut.

PPK 1.4 Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional (Satker PJN) DI Yogyakarta Julian Situmorang menjelaskan bahwa penyebab genangan air itu muncul akibat lampu yang sempat padam, sehingga menyebabkan arus listrik di panel menjadi ikut turun.

"Dugaan dari panel karena sempat mati lampu sekitar situ dia turun. Tadi pas waktu kita cek datang ke sana memang posisinya tidak ada arus di situ akhirnya kita naikkan yang lain baru arus jalan lagi. Setelah itu makanya langsung airnya langsung turun," kata Julian saat dihubungi awak media, Sabtu (29/5/2021).

Underpass Kentungan, yang berlokasikan di simpang empat Ring Road Utara (Jalan Padjajaran), Depok, Sleman, tergenang air hampir setinggi lutut orang dewasa pada Sabtu (29/5/2021) sore. - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)
Underpass Kentungan, yang berlokasikan di simpang empat Ring Road Utara (Jalan Padjajaran), Depok, Sleman, tergenang air hampir setinggi lutut orang dewasa pada Sabtu (29/5/2021) sore. - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

Julian mengakui, memang air sempat menggenang di sepanjang Underpass Kentungan.

Baca Juga:Underpass Kentungan Banjir Selutut, Sejumlah Pemotor Tetap Nekat Lewat

Berdasarkan informasi yang diterima oleh Julian, genangan air itu dimungkinkan mencapai ketinggian 20 cm untuk di bagian samping. Sementara yang berada di tengah air diperkirakan setinggi 10 cm.

"Iya sempet tergenang sebentar. Mungkin sekitar 20an cm. Itu mungkin yang paling pinggir 20 cm, kalau yang tengah sekitar 10 cm lah," ujarnya.

Julian menuturkan, setidaknya ada 4 pompa yang digunakan untuk menyedot genangan air tersebut meski tidak dipungkiri memang pompa itu sempat tidak berfungsi akibat listrik yang diduga juga sempat mati juga.

"Tadi lampu mati sehingga pompa enggak naik ke atas. Pompanya enggak bisa hidup gara-gara mati lampu. Temen-temen udah di sana lampu udah hidup posisinya. Pompa udah mulai dihidupin. Pompa ada 4. Biasanya 2 aja cukup kalau enggak mati lampu," ungkapnya.

Disampaikan Julian, dalam waktu satu jam lebih akhirnya genangan air dapat dikendalikan.

Baca Juga:Underpass Kentungan Sempat Banjir, Ini Penjelasan Satker PJN DIY

"Ini udah kering. Sekitar sejam lebih mungkin. Ya masih ada genangan di pojok-pojoknya aja. Bukan banjir tapi ya genangan gitu," tuturnya.

Ditanya terkait ketersediaan genset di Underpass Kentungan sendiri, kata Julian menang sudah ada. Namun memang genset itu digunakan saat kondisi listrik mati total.

Sedangkan dalam kejadian genangan air kali ini, disebutkan Julian, genset tidak perlu dinyalakan karena tidak berselang lama listrik sudah kembali menyala.

Beberapa pengendara sepeda motor nekat memutar balik untuk menghindari genangan air di Underpass Kentungan, Sabtu (29/5/2021). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)
Beberapa pengendara sepeda motor nekat memutar balik untuk menghindari genangan air di Underpass Kentungan, Sabtu (29/5/2021). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

"[Genset] ada. Jadi kalau bener-bener mati lampu total tidak ada listrik genset sudah ada siap standby. Tadi listrik udah nyala, mungkin enggak perlu hidupin genset," terangnya.

Guna mencegah kejadian serupa terulang kembali, pihaknya akan melakukan pengecekan terhadap panel yang sempat diduga bermasalah itu.

"Ini mau kita lihat lagi ini pompanya berapa hari ini kan kadang-kadang suka dari panelnya itu kita coba cek arus. Jangan sampai ketika nanti listrik jatuh, mati panelnya enggak naik lagi. Di panel listrik pompanya yang kita periksa lagi. Kita lakukan pemeriksaan di situ," pungkasnya.

News

Terkini

berikut jadwal buka puasa untuk wilayah DI Yogyakarta

News | 16:55 WIB

Gubernur DIY, Sri Sultan HB X menegaskan, aksi klitih atau kejahatan jalanan yang kembali marak di DIY ditangani dengan serius.

News | 16:51 WIB

FIBAA merupakan lembaga penjaminan mutu perguruan tinggi yang berbasis di Bonn, Jerman dan menggunakan standar dari Germany Accreditation Council.

News | 16:03 WIB

Pemda DIY yang mengetahui pencopotan ini pun memberikan tanggapannya.

News | 15:43 WIB

Verena hanya menuturkan bahwa mutasi jabatan di institusi Polri adalah hal yang lumrah.

News | 15:35 WIB

sebelumnya sempat geger soal patung Bunda Maria yang ditutup terpal di Kulon Progo

News | 15:30 WIB

Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo meminta aparat penegak hukum menindak tegas pelaku perang sarung

News | 14:12 WIB

Justru, kata Nuredy, pemeriksaan psikologi tersangka ini untuk menguatkan lagi penerapan pasal hukuman tersebut.

News | 12:41 WIB

Sampai saat ini, FIFA belum mengkonfirmasi kepastian apakah penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Indonesia dibatalkan atau dilanjutkan.

News | 11:47 WIB

Fajar Junaedi membandingkan soal empati antara tragedi kanjuruhan dengan Palestina terkait penolakan Israel di Piala Dunia u-20

News | 11:44 WIB

Terkait insiden tersebut, Dirreskrimum Polda DIY Kombes PolNuredyIrwansyah Putra menuturkan bahwa saat ini pihak kepolisian sudah turun tangan.

News | 11:32 WIB

Menurut Faris, berdasarkan gejala-gejala yang dialami oleh almarhum UA maka ada kemungkinan terjadi penularan pada kontak erat.

News | 18:19 WIB

Konon Masjid Sela yang seluruh bangunannya terbuat dari campuran spesi pasir, kapur dan semen merah membuatnya tetap kokoh berdiri.

News | 17:12 WIB

Bahkan sebelum meninggal, UA sempat berkomunikasi dengan Pimpinan Program Studi dan Dosen.

News | 17:08 WIB

Tersangka mutilasi itu sendiri diketahui adalah Heru Prastiyo (23) warga Kedu

News | 11:26 WIB
Tampilkan lebih banyak