Foto Cahaya Misterius di Gunung Merapi Dibilang Editan, Fotografer Klarifikasi

Pada video pertama, Gunarto Song secara langsung memeprlihatkan lewat file raw, atau file mentah, dari foto cahaya misterius di puncak Gunung Merapi.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Minggu, 30 Mei 2021 | 19:17 WIB
Foto Cahaya Misterius di Gunung Merapi Dibilang Editan, Fotografer Klarifikasi
Cahaya misterisu berwarna hijau berada di Puncak Gunung Merapi. [Istimewa/Felix]

SuaraJogja.id - Fotografer Gunarto Song memberikan klarifikasi soal foto cahaya misterius di puncak Gunung Merapi.

Pasalnya, ternyata banyak yang meragukan keaslian foto tersebut dan menganggap Gunarto Song sudah mengedit terlebih dahulu sebelum mengunggahnya ke Instagram.

Melalui empat video yang diunggah ulang @merapi_uncover di Instagram, Minggu (30/5/2021), Gunarto Song memberikan penjelasan soal foto tersebut.

"Untuk menjawab rasa penasaran Teman-Teman, apakah Foto Viral saya editan atau tidak?, Ayoo simak video sederhana ini... Semoga berkenan... salam fotografi," tulisnya.

Baca Juga:Awan panas guguran Gunung Merapi meluncur sejauh 3 km

Pada video pertama, Gunarto Song secara langsung membuktikan lewat file raw, atau file mentah, bahwa foto tersebut tidak diedit.

"Kalau ngomong file raw berarti foto itu akan ketahuan ada penambahan elemen atau pengurangan elemen dalam foto itu atau tidak," ucap Gunarto Song.

Begitu file dibuka, memang di foto itu langsung terlihat sudah ada cahaya misterius di puncak Gunung Merapi.

Gunarto Song juga sedikit menjelaskan komposisi pengaturan kamera saat memotret Gunung Merapi, antara lain ISO 2.000, focal length 39 mm, lensa 270, diafragma 4,5, dan speed 4 detik.

Selain itu, dirinya mengaku tak banyak mengubah pengaturan foto yang diambil pada malam hari. Ia hanya mengatur temperatur pada angka 4.800 dan exposure 1,20.

Baca Juga:Heboh Cahaya Hijau di Gunung Merapi, Begini Penjelasan LAPAN

Sementara itu, pengaturan yang lain ia biarkan netral pada angka 0 supaya, menurutnya, menghasilkan potret yang natural.

"Nah ini hasilnya, sesuai dengan kemarin yang saya unggah di IG @gunarto_song," kata dia.

"Di sini ada ambience cahaya kehijauan. Saya punya keyakinan, cahaya yang jatuh ini arahnya mendekati ke puncak gunung karena awan ini berada di kurang lebih di atas Gunung Merapi," jelas Gunarto Song.

Di samping itu, lanjutnya, ukuran cahaya dari atas lebih tipis dan makin melebar ke bawah.

"Memang perspektifnya seolah-olah jatuh ke puncak ya, tetapi kemarin berdasarkan video yang diunggah oleh @BPPTKG, dari sisi timur, itu paling enggak bisa untuk menjawab bahwa memang cahaya itu jatuhnya tidak jauh dari puncak Gunung Merapi," terang Gunarto Song.

"Poin penting dari penjelasan ini adalah bahwa foto ini bukan editan, tidak ada penambahan elemen di dalam foto saya yang viral kemarin," tutupnya.

TONTON VIDEONYA DI SINI.

Sebelumnya, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) memberi tanggapan terhadap cahaya misterius di sekitar puncak Gunung Merapi, yang kini tengah viral.

Pada utasnya, BPPTKG menyertakan pula video berdurasi 12 detik yang memperlihatkan kilatan cahaya di sisi timur Gunung Merapi pada Kamis (27/5/2021) pukul 23.08 WIB.

"Sehubungan dengan beredarnya berita tersebut, dapat kami sampaikan bahwa kamera CCTV yang berada di Deles (sisi timur Gunung Merapi) sempat merekam kilatan cahaya pada tanggal 27 Mei 2021 pukul 23.08.10 WIB," terang BPPTKG.

Kendati mengakui adanya kilatan cahaya terekam kamera, tetapi BPPTKG tak bisa memastikan apa benda itu.

"Salah satu tugas BPPTKG-PVMBG-Badan Geologi adalah melakukan mitigasi Gunung Merapi, namun kami tidak memiliki tugas untuk mengamati benda langit sehingga kami tidak bisa memastikan benda apa yang terlihat dalam gambar tersebut," tambah BPPTKG.

TONTON VIDEO BPPTKG DI SINI.

Sementara itu, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menjelaskan bahwa cahaya hijau yang muncul di dekat Gunung Merapi kemungkinan berkaitan dengan aktivitas hujan meteor.

"Diduga kilatan cahaya yang kehijauan yang muncul di dekat Gunung Merapi mungkin terkait dengan aktivitas hujan meteor," kata peneliti LAPAN Andi Pangerang, menurut situs Edukasi Sains Antariksa LAPAN, yang dipantau dari Jakarta, Minggu (30/5/2021).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak