Melukis Sambil Berjalan, Ki Joko Wasis Temui Walkot dalam Peringatan 100 Tahun Soeharto

Ki Joko menceritakan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari sedekah sejarah.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Mutiara Rizka Maulina
Selasa, 08 Juni 2021 | 19:02 WIB
Melukis Sambil Berjalan, Ki Joko Wasis Temui Walkot dalam Peringatan 100 Tahun Soeharto
Ki Joko Wasis menengadah ke langit sembari mendoakan Wali Kota, Wakil Wali Kota, dan alm Soeharto di Balai Kota Yogyakarta, Selasa (8/6/2021). - (SuaraJogja.id/Mutiara Rizka)

Meski tak bisa bertatap muka secara langsung, Ki Joko berharap agar Haryadi bisa mendoakan siapapun yang pernah menjadi presiden. Di tengah situasi pandemi yang menghantam sektor ekonomi dan kesehatan, Ki Joko juga mengharapkan perhatian dari pemerintah. Ia menceritakan jika dalan situasi saat ini banyak seniman dibuat babak belur.

Kedepannya, Ki Joko ingin pemerintah mempertimbangkan pengadaan acara-acara kesenian yang tidak membebani dalam situasi saat ini. Pria berusia 61 tahun itu juga pernah memberikan lukisannya kepada Rano Karno. Tidak jarang dalam acara kesenian, secara spontan lukisannya diminta atau diminati oleh pengunjung dan tokoh ternama.

"Ibadah itu bisa dua macam, beri memberi. Jual beli juga ibadah. Allah lah yang akan mengurus segalanya itu," imbuhnya.

Dalam momentum seratus tahun usia Soeharto, Ki Joko Wasis menghasilkan tiga lukisan lainnya yang dibuat Mei 2021 lalu. Beberapa lukisan lainnya akan diberikan ke Monumen Soeharto sebagai perantara untuk Keluarga Cendana. Lukisan berjudul Manakib Soeharto itu menunjukkan sosok sang presiden yang memegang buku kerja. Dimana di dalamnya memuat informasi tentang kinerja Soeharto, seperti pemberantasan PKI.

Baca Juga:100 Tahun Soeharto, Fahri Hamzah Ajak Rakyat Tak Simpan Dendam Masa Lalu

Mewakili Wali Kota Yogyakarta, Sekretaris Pribadi Wali Kota, Dwianto menyampaikan terimakasih kepada seniman, terutama Ki Joko Wasis atas lukisan yang diberikan. Dwianto mendoakan agar Ki Joko lebih sukses kedepannya. Serta menghasilkan karya-karya yang lebih banyak lagi.

Bagi Dwianto, Soeharto sendiri merupakan sosok Bapak Pembangunan yang dulu adalah teladan bagi generasi muda saat ini. Dwianto juga berpesan pada masyarakat untuk bisa meneladani karya-karya Soeharto untuk kepentingan di masa yang akan datang.

"Bapak pembangunan yang menjadi teladan bagi generasi muda kita yang sekarang," tutupnya.

Saat matahari tengah bersinar terik di atas kepala, Ki Joko Wasis yang gagal menemui Haryadi Suyuti melanjutkan perjalanannya ke Monumen Soeharto yang ada di Argomulyo, Sedayu, Bantul. Rasa cintanya akan presiden kedua Republik Indonesia itu mendorongnya untuk berbagai lebih banyak hari ini. Termasuk dengan karya lukis yang dibuat spontan. Sebelum pergi, Ki Joko menorehkan cap jempol berwarna merah dan putih di sisi pojok kanan bawah lukisan.

Baca Juga:Mbak Tutut Unggah Peringatan 100 Tahun Soeharto, Netizen Kenang Indahnya Masa Orde Baru

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak