Dini Hari Merapi Muntahkan Awan Panas ke Barat Daya Sejauh 1,6 Kilometer

Setidaknya teramati 8 kali guguran lava pijar ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Senin, 14 Juni 2021 | 08:17 WIB
Dini Hari Merapi Muntahkan Awan Panas ke Barat Daya Sejauh 1,6 Kilometer
Awan panas guguran keluar dari Gunung Merapi pada Selasa (4/5/2021) malam. - (SuaraJogja.id/HO-BPPTKG)

SuaraJogja.id - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terus berlangsung. Awan panas guguran kembali terlihat dengan sejumlah luncuran lava yang masih terus terjadi.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida, mengatakan dalam periode pengamatan Senin (14/6/2021) pukul 00.00 WIB - 06.00 WIB teramati satu kali awan panas guguran.

Luncuran wedus gembel itu terjadi tepatnya pukul 2.44 WIB. Saat itu tercatat di seismogram dengan amplitudo 23 mm dan durasi 90 detik.

"Teramati awan panas guguran dengan jarak luncur 1.600 meter mengarah ke barat daya," kata Hanik dalam keterangan tertulisnya, Senin (14/6/2021)

Baca Juga:Masih Bertumbuh, Volume Kubah Lava Merapi di Sektor Tengah Tembus 2 Juta Meter Kubik

Dalam periode pengamatan itu gunung terlihat jelas. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 100 meter di atas puncak kawah

Sejumlah guguran lava turut teramati dalam periode pengamatan enam jam tersebut. Semua guguran lava kali ini masih mengarah ke barat daya.

"Teramati 14 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur 1.300 meter ke arah barat daya," ujarnya.

Sejumlah kegempaan juga masih terus terjadi dari Gunung Merapi.

"Untuk kegempaan ada kegempaan guguran sebanyak 51 kali, hembusan sejumlah 2 kali," imbuhnya.

Baca Juga:Waduh! 5 Remaja Mendaki Gunung Merapi di Tengah Status Siaga, Kok Bisa?

Sementara jika dibandingkan dengan periode pengamatan sebelumnya atau tepatnya pada Minggu (13/6/2021) pukul 00.00 WIB - 24.00 WIB. Pada periode itu awan panas guguran terjadi sebanyak dua kali.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak