Ditinggal Suami Bekerja Saat Musim Panen, IRT di Gunungkidul Nekat Gantung Diri

Korban pernah bercerita kepada Su bahwa ia sedang dilanda kesusahan karena sedang banyak pekerjaan, tetapi tidak ada orang yang membantunya.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Selasa, 15 Juni 2021 | 18:53 WIB
Ditinggal Suami Bekerja Saat Musim Panen, IRT di Gunungkidul Nekat Gantung Diri
Ilustrasi jenazah (shutterstock)

SuaraJogja.id - S (51), seorang ibu rumah tangga asal Pedukuhan Parangan, Kalurahan Semin, Kapanewon Semin, Kabupaten Gunungkidul nekat mengakhiri hidupnya gantung diri di dapur rumah, Senin (14/6/2021) malam. Peristiwa ini tentu menggegerkan warga sekitar.

Berdasarkan informasi dari kakak kandungnya, Su, pemicu S gantung diri diduga stres ditinggal sendiri oleh suaminya bekerja di Klaten, Jawa Tengah, padahal saat ini tengah musim panen. Ketika musim panen, di kampung tentu banyak pekerjaan, sehingga semuanya dikerjakan sendiri.

Peristiwa gantung diri ini kali pertama terungkap ketika Murtini, tetangga korban, curiga karenasSekitar pukul 19.00 WIB rumah S masih dalam keadaan gelap gulita. Kondisi ini tak seperti biasa karena saat itu tidak ada peristiwa mati listrik massal.

Murtini lantas memberi tahu Su bahwa rumah korban masih gelap karena lampu penerangan belum dinyalakan. Su kemudian mendatangi rumah tersebut, yang ternyata semua pintunya dalam keadaan terkunci.

Baca Juga:Mengobati Depresi, 'Gas Tertawa' Bisa Lebih Efektif Ketimbang Antidepresan

Lalu, Su mendobrak pintu samping bagian belakang rumah tersebut, dan ketika berhasil terbuka, ia mendapati korban dalam posisi leher tergantung di bawah kayu rumah. Melihat hal tersebut, Su memanjat alat perontok padi yang berada di dekat korban dan melepaskan tali ikatan di kayu rumah.

"Su lantas berteriak meminta tolong," ujar Kanit Reskrim Polsek Semin Iptu Sumiran, Senin malam.

Peristiwa tersebut lantas dilaporkan ke Mapolsek Semin. Sesaat kemudian, anggota Polsek Semin bersama petugas Puskesmas Semin mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan pemeriksaan terhadap jasad S.

Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda bekas penganiayaan. S murni meninggal karena gantung diri. Hal tersebut terlihat dari tanda-tanda yang ada di tubuh S. Karena murni bunuh diri, jenazah S langsung diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.

Dari informasi yang berhasil digali polisi dari para tetangga, tidak diketahui penyebab korban yang gantung diri. Pada saat kejadian, korban seorang diri di rumah karena suami bekerja di daerah Batur, Klaten.

Baca Juga:5 Langkah Menjadi Sahabat bagi Mereka yang Sedang Mengalami Depresi

Korban pernah bercerita kepada Su bahwa ia sedang dilanda kesusahan karena sedang banyak pekerjaan, tetapi tidak ada orang yang membantunya.

"Korban pernah bercerita kepada kakak kandungnya ingin mati saja," tambahnya.

Catatan Redaksi: Hidup sering kali sangat berat dan penuh tekanan, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecenderungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau rumah sakit terdekat.

Kontributor : Julianto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini