Pemerintah Dinilai Lambat Tangani Pandemi Covid-19, SBSI DIY Beri Opsi Penanganan

Dani menyebutkan, pemerintah belum secara total menyediakan tempat perawatan bagi pasien Covid-19.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Minggu, 11 Juli 2021 | 19:15 WIB
Pemerintah Dinilai Lambat Tangani Pandemi Covid-19, SBSI DIY Beri Opsi Penanganan
Tokoh muda serikat buruh Yogyakarta Dani Eko Wiyono - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

SuaraJogja.id - Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) Korwil DIY menyatakan kesiapannya untuk membantu menangani persoalan pandemi Covid-19. Terkhusus di tengah kondisi naiknya angka kematian pasien yang tidak mendapat ruang perawatan.

“Kami siap membantu masyarakat yang terdampak Covid-19 ini, terutama ruang perawatan hingga penuhnya Rumah Sakit yang ada di Yogyakarta. Artinya ini menjadi perhatian bersama untuk menemukan solusi yang tepat,” kata Ketua SBSI Korwil DIY, Dani Eko Wiyono saat dihubungi wartawan, Minggu (11/7/2021).

Dani menyebutkan, pemerintah belum secara total menyediakan tempat perawatan bagi pasien Covid-19. Bahkan ia menilai pemerintah cenderung bergerak lambat untuk mengatasi persoalan tersebut.

Hal itu terlihat dari banyaknya kasus pasien Covid-19 yang sebenarnya diharuskan masuk ke rumah sakit. Namun akibat permasalahan ruangan yang kurang pasien tersebut tidak terselamatkan nyawanya.

Baca Juga:Foto Tenda Darurat RSUP Dr Sardjito Banjir Viral, Dapur Gendong Jogja Beri Pasien Donasi

Menurutnya penyediaan lokasi perawatan itu perlu segera dilakukan. Terlebih dengan memanfaatkan sejumlah aset yang dimiliki oleh pemerintah sendiri yang selama ini belum berfungsi secara maksimal.

“Harusnya pemerintah bisa mendirikan RS Darurat di banyak tempat dengan menggunakan Sumber Daya Manusia yang ada [pengoptimalan nakes puskesmas di seluruh DIY] dan relawan,” ujarnya.

Dani menyampaikan perlunya penambahan posko yang segera bisa dibangun untuk melayani pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Salah satu saran yang diajukan yakni dengan memanfaatkan hotel atau penginapan untuk ruang perawatan pasien Covid-19.

Dikatakan Dani, nantinya hal itu bahkan bisa berdampak pada terbukanya lapangan pekerjaan yang lain. Bahkan bukan tidak mungkin pekerja yang sedang dalam posisi dirumahkan dapat dipekerjakan kembali tenaga pendukung untuk nakes.

“Artinya ada tenaga kesehatan yang ada di lokasi tersebut. Nah pekerja-pekerja bertugas sebagai support. Sehingga Dinkes nanti yang memberikan arahan atau pelatihan bagaimana cara menjaga atau menangani kebutuhan pasien Covid-19,” ucapnya.

Baca Juga:DPRD Desak Pemda DIY Bangun RS Darurat Pakai Danais

Selain itu, Dani menuturkan bangunan sekolah yang saat ini tidak digunakan untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) pun bisa dimanfaatkan.

Tak hanya berfokus pada kebutuhan tempat perawatan seperti selter saja. Dani menyebut prasarana seperti ambulans juga perlu untuk dimaksimalkan.

“Sekarang semua harus berisnergi. Jadi ambulans yang dimiliki partai atau yayasan yang ada di Yogyakarta ini digunakan semuanya. Semua juga harus terjun,” tegasnya.

Dani berharap, serikat atau aliansi buruh yang ada di Kota Pelajar ini ikut serta dalam mendorong penyelasaian persoalan pandemi Covid-19 ini, mulai dari kurangnya fasilitas hingga kebutuhan masyarakat.

“Serikat Buruh jangan mikir ke UMR dahulu tapi ikut mendorong untuk menyelesaikan masalah ini. Kami [SBSI] memiliki relawan yang bisa ikut dalam penyelesaiannya,” ujarnya.

Selain serikat atau aliansi buruh, pihaknya turut mengajak pengusaha-pengusaha di Yogyakarta untuk ikut andil dalam mencari solusi yang tepat menangani kondisi krisis ini.

Saat ini konsolodasi dan koordinasi masih dalam pembahasan SBSI dan serikat buruh lain. Harapannya, hal ini menjadi bentuk langkah dan upaya dalam membantu semua pihak terkait penanganan Covid-19 di Yogyakarta.

Sebelumnya diberitakan Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta merencanakan penambahan selter untuk pasien Covid-19 yang tidak memungkinkan isolasi mandiri di rumahnya. Salah satu bangunan yang hendak dijadikan selter adalah Sekolah Dasar (SD).

Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi menuturkan saat ini pihaknya tengah mempersiapkan penambahan selter dengan memanfaatkan bangunan SD tersebut.

"Sekarang kami sedang menyiapkan sekolah dasar atau sekolah untuk nanti kalau ada warga yang memang di rumahnya tidak bisa melakukan isolasi mandiri yang sehat akan kita bawa ke sekolah itu," kata Heroe.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini