Ditemukan Sudah Bersimbah Darah di Rumah, Siswi SMP di Kalasan Diduga Dibunuh

Sebelumnya diketahui seorang siswi SMP tewas bersimbah darah di rumahnya

Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Kamis, 29 Juli 2021 | 17:25 WIB
Ditemukan Sudah Bersimbah Darah di Rumah, Siswi SMP di Kalasan Diduga Dibunuh
Ilustrasi Pembunuhan. [Antara]

SuaraJogja.id - Polres Sleman masih melakukan pendalaman terkait kasus dugaan pembunuhan yang menimpa seorang siswi SMP berinisial YP (16) di Tirtomartani, Kalasan, Sleman pada Rabu (28/7/2021) malam. Diketahui saat ditemukan korban sudah bersimbah darah.

"Masih dalam pengembangan. Kita masih belum berani menambahkan siapa pelakunya," kata Kepala Bagian Opersonal (KBO) Satreskirm Polres Sleman, Iptu Sri Pujo saat dihubungi awak media, Kamis (29/7/2021).

Sri Pujo mengatakan berdasarkan informasi yang didapatkan, malam itu korban hanya seorang diri berada di rumahnya. Ibu korban yang sedang berada di luar rumah terkejut saat menemukan anaknya sudah bersimbah darah.

"Iya (ibunya di luar), infonya yang kami dapat seperti itu. (Saat pulang) korban sudah dalam keadaan tertelungkup, meringkuk gitu. Terus ditolong ibunya, disekep ibunya," ungkapnya.

Baca Juga:Bangkitkan Antusiasme Masyarakat, Dispar Sleman Gencarkan Vaksinasi di Destinasi Wisata

Disampaikan Sri Pujo, korban sudah dalam kondisi meninggal dunia saat ditemukan oleh ibunya.

"(Saat ditemukan) bersimbah darah. Lukanya di kepala belakang, atas, mulut sobek, rambut di kanan kiri, diduga sengaja dibunuh. Intinya seperti itu. Sama (luka) perut," ucapnya.

Mengenai keberadaan sang ibu sebelum kejadian tersebut, kata Sri Pujo, ibu korban sedang berada di rumah sakit untuk berobat.

"(Ibunya) baru di luar. Di rumah sakit, berobat. Di rumah itu kosong sama cuma anaknya tok," tuturnya.

Menurut informasi yang dihimpun pihaknya, ayah korban sudah meninggal sejak 2013 silam.

Baca Juga:PPKM Diperpanjang, Pemkab Sleman Percepat Pencairan Bansos

Disampaikan Sri Pujo, berdasarkan informasi awal saat sebelum kejadian tidak ada tetangga di sekitar rumah korban yang mendengar adanya keributan. Tetangga datang setelah ibu korban meminta tolong.

"Tidak (terdengar keributan). Itu info awal seperti itu. Setelah ibunya masuk didapati meninggal terus minta tolong sama tetangga ada yang masuk gitu. Kita masih pendalaman lagi terkait itu," terangnya.

Sri Pujo menjelaskan saat melakukan olah TKP pihaknya belum menemukan barang-barang yang mencurigkan.

"Untuk sementara itu yang kami cari. Kami belum dapat," imbuhnya.

Hingga saat ini pihak kepolisian masih memintai keterangan kepada sejumlah saksi.

"Untuk saksi, masih dimintai keterangan. Baru sekitar 7 orang," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan beredar infomasi di media sosial mengenai penganiayaan terhadap anak di bawah umur di Kalasan, Sleman. Diketahui penganiayaan terhadap anak yang masih bersekolah di jenjang SMP tersebut mengakibatkan korban meninggal dunia.

Informasi tersebut dibenarkan oleh Kapolres Sleman, AKBP Wachyu Tri Budi Sulistyono. Pihaknya menyebut telah terjadi dugaan penganiayaan yang berujung korban meninggal dunia pada kemarin malam.

"Ya jadi memang betul ada kejadian semalam ya, pada seseorang yang meninggal dunia diduga akibat kekerasan menggunakan senjata tajam," kata Wachyu kepada awak media, Kamis (29/7/2021).

Berdasarkan pemeriksaan sementara, korban saat ini diketahui masih berumur 16 tahun atau bersekolah di jenjang SMP.

"Umur 16 tahun ya, SMP," imbuhnya.

Wachyu menjelaskan korban ditemukan sudah dalam kondisi terluka di rumahnya yang berada di daerah Tirtomartani, Kalasan, Sleman sekitar pukul 20.00 WIB.

Disampaikan Wachyu, korban yang sudah terluka tersebut ditemukan oleh ibunya sendiri. Hingga saat ini ibu korban yang menjadi saksi utama dalam kejadian ini belum bisa dimintai keterangan.

"Dalam hal ini saksi utama adalah ibu korban sendiri dan saat ini ibunya masih belum bisa dimintai keterangan," ungkapnya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini