Panitia Kurban Diduga Tak Jujur, 23 Orang di Bantul Positif Covid-19

Sebanyak 23 warga Pandak, Bantul positif Covid-19

Galih Priatmojo | Rahmat jiwandono
Kamis, 29 Juli 2021 | 21:15 WIB
Panitia Kurban Diduga Tak Jujur, 23 Orang di Bantul Positif Covid-19
Ilustrasi Virus Corona. (Pixabay)

SuaraJogja.id -  Sebanyak 23 orang di Padukuhan Bajang Glondong, Kalurahan Gilangharjo, Kapanewon Pandak, Kabupaten Bantul dilaporkan terkonfirmasi positif Covid-19. Mereka dinyatakan positif virus corona usai menyembelih hewan kurban pada Idul Adha kemarin.

Salah seorang warga Padukuhan Bajang Glondong, Heru Sudibyo menjelaskan, temuan kasus Covid-19 tersebut berawal dari salah seorang panitia penyembelihan kurban berinisial A merasa tidak enak badan. A diduga tak terus terang soal kondisinya itu.

"Si A ini ikut menyembelih hewan kurban pada Selasa (20/7/2021)," ujar Heru saat dikonfirmasi SuaraJogja.id pada Kamis (29/7/2021).

Lantas pada Rabu (21/7/2021) yang bersangkutan menjalani tes swab lantaran akan masuk kerja. Namun, ternyata hasil tes swabnya menunjukkan bahwa si A terpapar virus corona.

Baca Juga:Luhut Minta Konversi Tempat Tidur untuk Pasien Covid-19 di RS Wilayah DIY Ditambah

"Ternyata hasil tesnya dia positif Covid-19," katanya.

Mengetahui hal itu, Satgas Covid-19 di wilayahnya melakukan pelacakan kontak atau tracing. Dari hasil tracing didapati ada 18 warga yang positif Covid-19.

"18 orang itu keluar hasil swabnya pada Jumat (23/7/2021). Kemudian mereka diminta untuk isolasi mandiri," terangnya.

Tidak berhenti di situ, pada Selasa (27/7/2021) lalu tracing juga dilakukan terhadap 12 warga lainnya yang kontak erat. Hasilnya ada lima orang yang positif Covid-19.

"Sehingga total ada 23 orang yang terpapar Covid-19 karena berinteraksi dengan si A ini," ucapnya.

Baca Juga:Wapres Sebut Positive Rate DIY 41 Persen, Begini Respon Pemda

Ia menyampaikan, sejauh ini kondisi mereka sehat. Pada hari ini dia juga meninjau langsung mereka yang isolasi di shelter.

"Tadi saya juga sempat nengok mereka di shelter. Semuanya dalam kondisi sehat, tidak ada yang dirawat di rumah sakit" katanya.

Untuk yang isoman di rumah, sambungnya, selalu dikontrol oleh pihak puskesmas. Jika mereka merasa ada keluhan selama menjalani isoman akan langsung disampaikan ke puskesmas.

"Bila ada keluhan langsung lapor ke puskesmas. Di samping itu juga mereka dikasih konsumsi," tambahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak