Dua Pembunuhan Terjadi di Sleman Kurang dari Sepekan, Kustini Minta Polisi Segera Usut

Dua kasus pembunuhan di Ngemplak dan Kalasan jadi perhatian Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo

Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 04 Agustus 2021 | 17:58 WIB
Dua Pembunuhan Terjadi di Sleman Kurang dari Sepekan, Kustini Minta Polisi Segera Usut
Ilustrasi darah karena pembunuhan (Pixabay).

SuaraJogja.id - Kasus pembunuhan di Ngemplak dan Kalasan yang terjadi secara beruntun mendapat perhatian serius dari Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo. Ia mengecam keras tindakan pembunuhan yang terjadi di wilayahnya dan meminta polisi untuk bergerak cepat mengusut tuntas tindak kasus pembunuhan tersebut.

“Ini jelas-jelas merupakan sebuah tindakan yang sangat tidak terpuji dan sangat terkutuk. Saya sangat mengecam keras tindakan itu (pembunuhan). Saya meminta kepolisian untuk bergerak cepat mengusut tuntas kasus ini,” jelas Kustini kepada awak media, Rabu (4/8/2021).

Kustini mengaku prihatin dan turut berbelasungkawa untuk korban pembunuhan di Ngemplak dan Kalasan yang terjadi dalam kurun waktu kurang dari seminggu. 

Meskipun kondisi saat ini masih di tengah pandemi, Kustini memgimbau kepada masyarakat untuk lebih meningkatkan kewaspadaan serta kepedulian terhadap keamanan lingkungan masing-masing. Pihaknya tidak ingin kriminalitas di Sleman meningkat akibat dari fokus pemerintah terhadap penanganan Covid-19.

Baca Juga:Tak Jera Jual Narkoba, Sopir Truk asal Sleman Edarkan Sabu Seberat 49,56 gram

“Perlu diperhatikan terutama untuk anak - anak harus selalu mendapatkan pengawawan ketat dari orang tuanya agar terhindar dari tindak kejahatan. Apalagi pembelajaran masih menerapkan sistem belajar daring dari rumah,” ujarnya.

Kustini menyatakan dalam waktu dekat pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas DP3AP2 Sleman. Terkait pemberian pendampingan serta dukungan kepada keluarga korban.

Tidak dipungkiri Kustini, pihak keluarga pasti mengalami syok cukup berat. Sehingga perlu pendampingan dari pihak-pihak terkait.

“Dalam posisi seperti ini pasti keluarga korban syok berat. Sehingga kita akan minta dinas terkait untuk memberikan pendampingan. Dan saya berharap pelaku segera ditemukan dan diproses hukum seberat-beratnya,” tegasnya.

Diketahui kasus dugaan pembunuhan pertama diketahui saat sesosok mayat perempuan berinisial DLP (21) ditemukan terkubur tidak terlalu dalam di Padukuhan Ngemplak Asem, Umbulmartani pada Sabtu (24/7/2021) lalu.

Baca Juga:Sosok Bambang Pamungkas di Balik Karier Wonderkid PSS Sleman Saddam Gaffar

Lalu berselang empat hari tepatny pada Rabu (28/7/2021), seorang siswa SMP berinisial YP (16) ditemukan telah meninggal dengan bersimbah oleh ibunya sendiri dengan sejumlah luka di kepala dan perut.

Dua kasus itu sendiri masih dalam pengembangan oleh pihak kepolisian. Berdasarkan konfirmasi terakhir yang telah dilakukan polisi menyebut bahwa kedua kasus tersebut diduga memang merupakan pembunuhan.

"Ya dia (korban), kasus Ngemplak pembunuhan," kata Kapolres Sleman AKBP Wachyu Tri Budi Sulistiyono kepada awak media, Jumat (30/7/2021).

Wachyu melanjutkan setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut ditemukan luka di tubuh korban. Luka yang terlihat di kepala tersebut diduga akibat dari pukulan benda tumpul.

"Karena kondisinya rusak, tapi kalau bekas yang lain luka di kepala ada. Benturan benda kumpul ada," ungkapnya.

Sementara itu untuk kasus Kalasan, Wachyu menyebut bahwa pihaknya meyakini YP merupakan korban pembunuhan. 

"(Barang bukti) Belum ketemu. (Kasus) Kalasan ini pembunuhan," ucapnya.

Sejauh ini polisi menduga, YP sengaja dibunuh oleh orang yang telah mengenalnya.

"Dugaan kita ya masih ada lingkaran mereka (korban)," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini