Puncaknya, beberapa waktu lalu ada salah seorang lansia yang bernama Mayem jatuh sakit. Keluarga bermaksud membawanya ke rumah sakit, akan tetapi akses jalan kecil itu sulit dilalui menggunakan kursi roda, sehingga harus digendong terlebih dulu.
Gejolakpun kembali muncul hingga akhirnya warga menuntut agar tembok tersebut dirobohkan dan jalan kampung dikembalikan. Proses mediasi pun dilakukan sejak beberapa waktu lalu agar tembok ini dapat dibongkar. Namun proses mediasi cukup alot hingga akhirnya warga didampingi seorang pengacara.
Setelah ada pengacara akhirnya pemilik lahan menyepakati agar tembok dibongkar. Namun tidak semua tembok dibongkar, hanya saja pintu kecil tersebut ditutup dan dibuat jalan di sisi timur yang bisa untuk mengakses mobil, ambulance, dan mobil pemadam kebakaran.
"Kita mediasi antara keluarga warga dibelakangnya dan Purwanti, agar mereka mendapatkan jalan yang paling tidak bisa mengakases kendaraan," papar Tommy Harahap, pengacara di Gunungkidul.
Baca Juga:KUA Playen Dibobol Maling, Puluhan Buku Nikah dan Laptop Raib DIcuri
Kamis sore, warga mulai melakukan pembongkaran tembok sisi timur untuk memerikan akses jalan bagi 6 KK. Proses pembongkaranpun sempat alot karena ada perdebatan antara perwakilan dari keluarga Purwanti dengan pengacara warga.
"Mudah-mudahan keluarga di sini sudah tidak kesulitan akses jalannya," tutup dia.
Kontributor : Julianto