Terus Upayakan Percepatan, Disdik Sebut 50 Persen Lebih Pelajar di Sleman Sudah Divaksin

Disdik Sleman percepat vaksinasi bagi pelajar di Sleman

Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Senin, 23 Agustus 2021 | 20:45 WIB
Terus Upayakan Percepatan, Disdik Sebut 50 Persen Lebih Pelajar di Sleman Sudah Divaksin
Seorang pelajar mengikuti vaksinasi massal di SMAN 1 Teladan Yogyakarta, Minggu (22/8/2021). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

SuaraJogja.id - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sleman masih terus melakukan percepatan program vaksinasi Covid-19 kepada pelajar yang ada di wilayahnya. Hingga saat ini diperkirakan sudah sekitar 50 persen siswa-siswi di Bumi Sembada yang telah divaksinasi.

"Mungkin sudah mencapai lebih dari 50 persen (capaian vaksinasi pelajar di Sleman)," kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sleman Ery Widaryana saat dihubungi awak media, Senin (23/8/2021).

Ery mengaku belum bisa memberikan data secara rinci untuk jumlah capaian vaksinasi Covid-19 bagi pelajar di wilayahnya. Namum hingga saat ini percepatan masih akan terus dilakukan.

"Kalau data vaksinnya (secara rinci) belum tahu tapi ini kita push terus ya," imbuhnya.

Baca Juga:Kabar Duka, Samirin Bupati Sleman Periode 1985-1990 Meninggal Dunia

Disebutkan Ery, proses pendataan secara menyeluruh juga tengah dilakukan. Dari catatan sementara memang sebaran pelajar yang telah mendapat vaksinasi Covid-19 itu tidak merata.

Hal itu disebabkan karena sudah adanya siswa yang mengikuti vaksinasi di luar sekolah terlebih dulu. Baik di tingkat desa masing-masing atau dalam kesempatan yang lain.

"Selain dari Disdik pelaksanaan vaksinasi ada yang misal dari Polres, Kodim, dan dari lembaga mana lagi, kita juga dengan  Dinas kesehatan dan Kemenag juga jalan terus," jelasnya.

Sembari mengumpulkan data yang ada di lapangan, Disdik Sleman juga akan terus menyelenggarakan vaksinasi. Termasuk dalam satu pekan ini yang akan dilaksanakan secara terus-menerus.

"Kita push terus, minggu ini vaksin pelajar dari senin sampai minggu diadakan. Minggu depan juga diadakan, seterusnya. Kalau datanya berapa persen itu kami masih menunggu dari laporan sekolah yang anak-anak vaksin di luar itu masih kita minta untuk melaporkan," terangnya.

Baca Juga:Mal di Sleman Ancang-Ancang Buka, Masuk Pakai Kode Batang

Ery menyampaikan bahwa di Sleman sendiri ada sebanyak 119 SMP baik negeri atau swasta. Masih ditambah dengan MA yang kurang lebih ada sekitar 30 lebih.

Sekolah-sekolah itu akan segera menyelenggarakan vaksinasi bagi siswanya secata serentak mulai minggu ini. Terkait jumlah sasaran sendiri, kata Ery masih akan ditambah dengan siswa-siswi dari SD yang minimal sudah berusia 12 tahun.

"Kalau untuk jumlah sasaran yang SD saya kira tidak banyak, karena siswa SD yang berumur 12 tahun hanya sekitar di kelas 5-6 saja dan itu jumlahnya sedikit. Kalau yang SMP itu sekitar 48 ribu," ujarnya.

Kendati belum terbagi secara merata, Ery memastikan semua sekolah di Sleman telah memiliki siswa-siswi yang divaksin Covid-19. Baik dengan mengikuti vaksinasi dari Disdik atau dari sejumlah pihak lain.

"Intinya anak-anak sudah ada yang melalui vaksin di luar. Mungkin melalui organisasi apa atau puskesmas atau melalui yang lain. Memang ada sekolah yang belum kita jadwalkan (untuk menggelar vaksinasi) tapi setelah kita cek sudah hampir separuh yang vaksin di luar," tandasnya.

Sebelumnya Kepala BIN Daerah (Kabinda) DIY Andry Wibowo mengatakan intensifikasi vaksinasi juga terus dilakukan sesuai arahan langsung dari Presiden Jokowi dan Kepala BIN. Pihaknya saat ini tengah melaksanakan vaksinasi terhadap sasaran dan metode spesifik.

"Secara kumulatif BIN Daerah DIY telah memberikan kontribusi kepada progam sasaran spesifik sebanyak 34 ribu orang," kata Andry.

Lebih lanjut, Andry menuturkan jumlah tersebut berasal dari total keseluruhan siswa-siswi SMP dan SMA sebanyak 396 ribu. Termasuk juga di dalamnya beberapa mahasiswa dari berbagai wilayah yang berada di DIY. 

Menurut Andry, vaksinasi Covid-19 bagi pelajar itu sangat diperlukan untuk segera bisa membuka kembali pembelajaran tatap muka. Sebab tetap ada kompetensi siswa yang tidak bisa hanya dilakukan secara daring saja.

"Kepentingan pendidikan itu kompetensinya ada SKA atau Skill Knowledge, Attitude. Kalau knowledge itu bisa dilakukan secara daring, mencari pengetahuan. Tetapi kalau attitude dan skill itu harus melalui tatap muka atau menyangkut kegiatan fisik atau interaksi," tuturnya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini