SuaraJogja.id - Bupati Bantul Abdul Halim Muslih melakukan jamasan tahunan terhadap pusaka kabupaten yaitu Kyai Agnya Murni pada Kamis (2/9/2021). Hari ini bertepatan dengan 24 Sura 1955.
Halim menjelaskan, tombak Kyai Agnya Murni sendiri adalah pemberian Gubernur DIY Sri Sultan HB X pada 20 Juli 2000 silam. Benda itu lantas menjadi pusaka milik Kabupaten Bantul
"Di mana pusaka ini memberi perlambang Agnya artinya pemerintahan, Murni artinya bersih atau suci," ungkapnya saat melakukan jamasan di Rumah Dinas Bupati Bantul.
Harapannya dengan kepemilikan pusaka ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul menjadi pemerintahan yang bersih dan suci. Sesuai dengan semangat reformasi birokrasi.
Baca Juga:Bupati Bantul Optimistis Target Vaksinasi Tercapai Sebelum Akhir Tahun
"Artinya yaitu menghadirkan birokrasi yang bersih dan akuntabel, efektif efisien, dan melayani publik dengan baik. Mindset seperti ini harus dimiliki ASN Pemkab Bantul," ujar dia.
Menurutnya, tombak itu ketika dipasang secara vertikal memberi lambang hubungan antara manusia dengan Tuhan.
"Artinya ini kesucian yang berdasarkan pada keyakinan/kepercayaan/keimanan kepada Tuhan yang Maha Esa," terangnya.
Selain itu, jamasan ini punya filosofi membersihkan diri sendiri dan juga pemerintahan yang dilambangkan oleh pusaka Kyai Agnya Murni.
"Tujuannya memberi pedoman atau motivasi agar seluruh ASN yang menyelenggarakan pemerintahan ini senantiasa mengevaluasi diri dari perilaku yang tidak benar," katanya.
Baca Juga:Setelah Penemuan Wajan Raksasa, Kini Muncul Rantai Raksasa di Pajangan Bantul
Pangarsa Paguyuban Abdi Dalem Bantul, Projo Suwasono menambahkan bahwa selain pemberian pusaka tombak Kyai Agnya Murni. Sebanyak 17 kapanewon juga masing-masing memiliki benda pusaka.
- 1
- 2