PKL Malioboro sudah Boleh Jualan, Ini Kendala yang Dirasakan Pedagang

Malioboro mulai ramai tiga hari belakangan

Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Rabu, 08 September 2021 | 15:44 WIB
PKL Malioboro sudah Boleh Jualan, Ini Kendala yang Dirasakan Pedagang
Pedagang oleh-oleh khas Jogja melayani pembeli di destinasi wisata Malioboro, Rabu (1/9/2021). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

SuaraJogja.id - Presidium Paguyuban Kawasan Malioboro, Sujarwo menanggapi positif dengan ramainya Malioboro selama lima hari belakangan. Terlebih lagi pemerintah sudah menurunkan Level PPKM di Kota Jogja menjadi level 3.

"Kami menyambut positif dan mengapresiasi dengan turunnya level PPKM di Jogja. Harapannya ini bisa menjadi awal mula pedagang kembali menemukan semangatnya," ujar Sujarwo dihubungi wartawan, Rabu (8/9/2021).

Ia mengatakan bahwa hampir seluruh pedagang baik PKL dan pedagang toko/kios sudah membuka usahanya. Selain itu untuk pelaku usaha pada malam hari juga sudah beroperasi. 

"Semua pedagang sudah mulai berjualan. Hanya saja ada beberapa yang kesulitan karena harus menutup tanpa penerangan," ujar dia.

Baca Juga:Masuk ke Jogja Lolos Skrining di Giwangan, Bus Penumpang Bakal Diberi Stiker

Pihaknya berharap ada toleransi untuk pedagang. Terutama para pelaku usaha kuliner malam hari.

"Sekarang memang sudah dilonggarkan sampai pukul 21.00 wib. Tetapi kami harap ada toleransi sampai pukul 10 malam," kata dia.

Jika tidak ada toleransi waktu, hal itu menyulitkan para pedagang  ketika menutup lapaknya.

Pihaknya juga memastikan bahwa pelaku usaha akan melayani pembeli tak lebih dari batas pukul 21.00 wib.

"Aturannya kan sudah ada, tentu kami jalankan, saat pedagang tidak boleh berjualan kami menaati. Nah harapannya toleransi waktu ini menjadi pertimbangan

Baca Juga:PPKM Turun ke Level 3, Dua Pintu Masuk ke Kota Jogja ini Masih Ditutup

untuk diterapkan," terang Sujarwo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak