SuaraJogja.id - Insiden pelemparan berupa benda keras ke kaca kendaraan dialami seorang sopir truk di Sleman. Sopir mengungkapkan tengah melintas dari Kapanewon Cangkringan arah Magelang menuju Jalan Turi-Pakem, Sleman.
Berdasarkan cerita akun Ahmed Pingox yang dibagikan di Grup Facebook Info Cegatan Jogja (ICJ), insiden itu dialami seorang sopir saat membawa material pada Kamis (16/9/2021) dini hari.
“Selamat siang sedulur ICJ. Menginformasikan kepada sedulur semua untuk hati-hati di jalan. Tadi malam sekitar jam 00.00-00.30 WIB truk tronton muatan material dari Cangkringan arah Magelang dilempari/bandem batu di jalan Turi-Pakem oleh orang tidak bertanggung jawab dan mengakibatkan kaca depan pecah,” tulis Ahmed dikutip, Kamis (23/9/2021).
Ia melanjutkan bahwa kondisi sang sopir tak terluka. Kendati begitu, pecahan kaca tersebut mengganggu pandangan mata pengendara. Terlebih terjadi pada malam hari yang situasinya gelap.
Baca Juga:KAI Ancam Pidanakan Pelaku Pelemparan Batu ke Kereta Api
Lebih lanjut, pihak sopir dan pengguna akun tersebut masih akan mencari petunjuk berupa CCTV yang ada di sekitar lokasi.
“Alhamdulillah drivernya tidak apa-apa. Sekarang kami masih berusaha cari cctv untuk cek dan mencari pelaku agar kejadian tidak terulang kembali,” katanya.
Para sopir mulai dibuat was-was ketika melintas di jalan itu. Namun begitu pihaknya berusaha meminta tolong kepada warga sekitar untuk membantu dirinya menemukan CCTV di lokasi.
“Kasihan para driver yang tiap malam lewat jln tersebut, mrk menjadi was was dan mungkin juga takut,”
“Untuk para sedulur ICJ yang domisili daerah itu, apabila punya CCTV yg menghadap ke jalan raya atau info apapun bisa inbox saya. Terima kasih,” terang dia.
Baca Juga:Orang Tua Pelaku Pelemparan Batu di Kotagede Minta Maaf ke Keluarga Korban
Dari lokasi yang dibagikan Ahmed, diketahui insiden terjadi di sekitar wilayah Karanggawang, Girikerto, Turi, Sleman. Lokasi tersebut berdekatan dengan tempat praktek dokter gigi .
Meski sampai saat ini belum ada yang menemukan pelaku atau petunjuk di lokasi, beberapa warganet meminta agar sopir truk tidak melintas sendirian.
“Biasanya truk pasir ketika berjalan malam, berjalan konvoi. Minimal ada 2 truk sampai lima truk beriringan untuk keamanan. Yang mau ganggu akan berpikir dulu. Tapi ketika mau menyalip harus hati-hati. Yang jelas kalau truk bermuatan jangan ngebut, mesti pelan,” ujar akun Wahyu Widodo.
Selain itu ada juga warganet yang menuding jika pelemparan itu bentuk keresahan warga karena truk melintas pada dini hari.
“Kemungkinan warga geram, karena truk tronton tengah malam masih lewat jalan itu. material tambang pasir ilegal?. Kedua mungkin gondes atau bocah yang baru mabuk, terus usil melempar ke truk. Lebih baik koordinasi dengan warga dahulu, kemudian cek CCTV," terang akun Ard.