SuaraJogja.id - Sekitar 30 orang dari satu RT di Dusun Kendal, Bangunkerto, Turi, Sleman dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. Puluhan kasus ini diduga disebabkan dari satu orang yang tetap nekat beraktivitas ketika menunggu hasil swab PCR keluar.
Plt Panewu Turi Subagyo mengatakan, penularan kasus ini memang berasal dari keluarga. Mulanya satu anggota keluarga yang bekerja di sebuah perusahaan di Jalan Magelang memutuskan periksa mandiri setelah mengetahui sejumlah orang di kantornya terkonfirmasi positif Covid-19.
"Terus periksa di rumah ternyata positif. Nah waktu menunggu [hasil PCR] dia tidak bilang-bilang sama tetangganya. Kemudian bersosialisasi, lalu merebaklah ke tetangga kanan-kiri karena ikut kegiatan di kampung," kata Subagyo saat dihubungi awak media, Senin (14/6/2021).
Disampaikan Subagyo, yang bersangkutan mengikuti beberapa kegiatan di wilayahnya. Meski tidak merinci secara khusus kegiatan tersebut namun itu yang tetap membuat pasien itu melakukan kontak dengan warga lainnya.
Baca Juga:Covid-19 Tersebar di Lapas Narkotika Sleman, Diduga dari Petugas yang Pulang Kampung
"Kurang tahu persis [kegiatannya] tapi keterangan dari warga ya pokoknya ikut gotong royong kegiatan di masyarakat," ucapnya.
Subagyo mengatakan kasus itu diketahui sekitar satu minggu yang lalu.
Mendapati hal tersebut, Satgas Covid-19 setempat langsung menindaklanjuti dengan melakukan penelusuran kontak erat. Dari tracing tersebut menyasar sejumlah warga di RT 5 di Dusun Kendal.
Hasilnya tercatat ada 29 orang yang turut dinyatakan terkonfirmasi positif virus Corona. Dari total kasus tersebut untuk saat ini semua yang terpapar corona melakukan isolasi mandiri.
Subagyo menuturkan saat ini pihaknya masih melakukan tracing lanjutan terkait temuan kasus itu. Pemeriksaan tersebut dilakukan secara massal di wilayah yang diduga menjadi konsentrasi penyebaran Covid-19.
Baca Juga:Eks Gubernur Aceh Zaini Abdullah Positif Covid-19, Dirawat di RSUDZA
"Iya tracing masih jalan. Ini kan lebih banyak ke tetangga kanan kiri karena ikut kegiatan sosial. RT 5 baru ditracing ada 200an lebih sedikit, tadi di swab massal, kita menunggu hasilnya," tuturnya.
Terkait pembatasan kegiatan masyarakat di wilayah tersebut, Subagyo menegaskan, warga yang telah menjalani tes swab PCR tersebut tetap berada di rumah untuk sementara.
"Ya sementara aktivitas warga yang sudah diswab tidak boleh pergi-pergi dulu sebelum hasilnya keluar. Paling satu hari dua hari keluar hasilnya," tegasnya.
Subagyo menyayangkan ketidakterbukaan warga terkait kondisinya. Terkhusus saat dilakukan pemeriksaan Covid-19.
Selain itu kelalaian warga dalam acuh tak acuh menerapkan protokol kesehatan juga menjadi sorotan tersendiri. Menurutnya khsusunya warga di pedesaan atau kampung masih abai terkait pentingnya prokes.
"Kejujuran memang diperlukan, kalau itu kan berarti tidak ngomong baru swab, harusnya kan isolasi di rumah tapi malah pergi-pergi. Kalau di desa itu kan susahnya gitu. Seperti tidak ada apa-apa," tandasnya.
Subagyo pun tidak menampik bahwa wilayah satu RT tersebut sudah masuk dalam kategori zona merah. Pasalnya sudah ada 5 rumah tangga di satu RT yang terpapar Covid-19.