SuaraJogja.id - Program vaksinasi COVID-19 untuk pelajar yang digulirkan pemerintah saat ini baru menyasar pada anak usia diatas 12 tahun. Padahal saat ini banyak anak-anak usia di bawah 12 tahun yang juga membutuhkan vaksinasi untuk bisa mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Apalagi banyak anak-anak yang juga memiliki komorbid atau penyakit penyerta.
"Karena memang banyak anak yang di bawah 12 tahun yang komorbid, tentu ini beresiko [untuk ptm]. Kalau keluarganya sudah divaksin tapi anak-anaknya komorbid belum divaksin, kan mereka bisa terpapar dan sebagainya. Banyak kasus juga anak-anak sudah sejak lahir punya leukimia, bawaan jantung dan sebagainya jadi butuh vaksin juga," papar inisator Gerakan Kemanusiaan Indonesia di sela vaksinasi umum, pelajar dan disabilitas di Auditorium UPN Veteran Yogyakarta (UPNVY), Minggu (26/09/2021).
Menurut puteri bungsu Raja Keraton Yogyakarta tersebut, anak-anak usia di bawah 12 tahun di China sudah mendapatkan akses vaksinasi COVID-19. Vaksinasi tersebut aman diberikan kepada mereka dalam rangka mendukung herd immunity atau kekebalan komunal.
Karenanya Bendara berharap pemerintah juga bisa segera merealisasikan program yang sama bagi anak-anak di Indonesia, termasuk di DIY. Dengan demikian penularan COVID-19 di tingkat anak-anak bisa ditekan.
Baca Juga:Pangdam Siliwangi Pimpin Serbuan ke Kaki Gunung Tangkuban Parahu Naik Motor Trail
Sebab varian Delta sangat mudah menular pada anak-anak saat ini. Sementara mereka belum bisa mendapatkan penangkal virus melalui imunasi.
"Kita menunggu kebijakannya dari pemerintah. Ini memang ranahnya dinkes, tapi [ide] ini kita sudah utarakan. Dari BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional-red) juga sudah mengutarakan. Ini masih dirembug ikatan dokter dari dinkes sebenarnya. Jadi harapannya diutamakan dulu anak-anak di bawah 12 tahun yang punya kormobid [untuk divaksin]," tandasnya.
Ditambahkan Eddy Susanto dari Koinku, untuk mencapai target vaksinasi 80 persen di DIY pada Oktober 2021, peran serta berbagai stakeholder ini sangat dibutuhkan. Dengan demikian berbagai sektor seperti ekonomi dan pariwisata serta UMKM yang menjadi penunjang perekonomian DIY bisa segera pulih.
"Tentunya kita semua perlu membantu masyarakat luas untuk bisa mencapai target pemerintah. Tidak menutup [kemungkinan] pelaku usaha yang terdampak [pandemi] perlu mendapatkan vaksinasi yang semakin luas agar perekonomian semakin pulih," ungkapnya.
Sementara Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa mengungkapkan saat ini kabupaten tersebut memang belum menggulirkan program vaksinasi bagi anak usia di bawah 12 tahun. Namun Pemkab menunggu arahan dari pemerintah untuk menerapkan kebijakan tersebut agar terwujud kekebalan komunal bila sewaktu-waktu mereka mengikuti PTM.
Baca Juga:Vaksinasi COVID-19 Massal di Sleman Mulai Digencarkan Untuk Penyandang Disabilitas
"Tapi khusus untuk vaksinasi anak usia 12-18 sleman ini hampir 90 persen lebih. Vaksin yang kita berikan krn untuk persiapan pembelajaran tatap muka yang kita buka kurang lebih bulan oktober ini. Untuk anak-anak di bawah 12 tahun kita menunggu arahan pusat," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi