Tak Ada Zona Merah di Kulon Progo, BOR Hanya 7 Persen

Baning menyampaikan, per tanggal (24/9/2021) kemarin secara kumulatif total kasus positif Covid-19 di Kulon Progo adalah 21.892 kasus.

Eleonora PEW | Hiskia Andika Weadcaksana
Minggu, 26 September 2021 | 14:25 WIB
Tak Ada Zona Merah di Kulon Progo, BOR Hanya 7 Persen
Ilustrasi rumah sakit. (Shutterstock)

SuaraJogja.id - Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Kulon Progo mencatat tidak ada zona merah di wilayahnya hingga Sabtu (25/9/2021). Dalam penambahan kasus harian terbaru pun juga tercatat hanya di bawah 20 kasus.

Hal itu disampaikan oleh Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Kulon Progo Baning Rahayujati dalam keterangannya, Minggu (26/9/2021).

"Perubahan situasi Covid-19 per 25 September 2021 yaitu terkonfirmasi positif ada 16 kasus. Terdiri dari kasus tes swab PCR 11 orang dan lima orang tes swab antigen," kata Baning.

Selain itu, kata Baning, per kemarin juga tidak tercatat adanya kasus positif Covid-19 yang meninggal dunia.

Baca Juga:Wisata Situs Tsunami Kapal PLTD Apung Kembali Dibuka Secara Normal

Ia memastikan bahwa saat ini juga sudah tidak ada zona wilayah di tingkat Rukun Tetangga (RT) yang masuk kategori merah. Berdasarkan data yang ada tercatat hanya sebanyak 3 RT yang masih masuk zona oranye, 75 RT zona kuning, dan 4.400 RT di Bumi Binangun sudah berada di zona hijau.

Baning menyampaikan, per tanggal (24/9/2021) kemarin secara kumulatif total kasus positif Covid-19 di Kulon Progo adalah 21.892 kasus. Dengan total yang sudah dinyatakan selesai isolasi mencapai 21.302 kasus.

"Untuk kasus kematian akibat terpapar Covid-19 di Kulon Progo secara kumulatif mencapai 428 kasus. Sedangkan total pasien yang dinyatakan positif Covid-19 dan sedang melakukan isolasi sebanyak 162," tuturnya.

Jika melihat catatan dari Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo sejak beberapa waktu terakhir tambahan kasus positif Covid-19 juga masih terus melandai. Bahkan penambahan selalu berada di bawah 50 kasus perhari.

Kondisi itu juga berpengaruh kepada bed occupancy rate (BOR) atau tingkat keterisian di rumah sakit rujukan yang ada di Kulon Progo.

Baca Juga:Bersiap Hadapi Gelombang Ke-3 Covid-19, Dinkes Sleman Minta Masyarakat Tak Kendor Prokes

"Data terakhir keterisian bangsal RS penanganan Covid-19 di kabupaten Kulon Progo bahkan hanya mencapai 07,94 persen saja. Sedangkan, keterisian antrean atau IGD juga sama mencapai 07,95 persen. Jumlah itu dari kapasitas tempat tidur sebanyak 121 unit," terangnya.

Ia menilai penurunan kasus ini tidak lepas dari upaya Pemkab Kulon Progo yang terus mengedukasi masyarakat dan bergerak cepat menangani kasus positif Covid-19 saat isolasi mandiri (isoman). Alhasil jumlah kematian pasien ketika isoman pun bisa ditekan.

Begitu juga dengan penambahan BOR di RS bagi pasien bergejala berat. Termasuk mulai mengaktivasi tempat isolasi terpusat (isoter) di Rusunawa Giripeni untuk pasien bergejala ringan hingga sedang.

Guna terus menekan dan mencegah penyebaran semakin meningkat pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap patuh dan taat menerapkan protokol kesehatan. Selain mengurangi mobilitas, asupan vitamin juga diperlukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

"Warga diharapkan mampu menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 secara ketat agar angka penularan kasus positif Covid-19 harian di Kulon Progo mampu ditekan," imbaunya.

Ia juga mengimbau kepada masyarakat agar terus aktif mencari informasi terkait dengan vaksinasi Covid-19. Termasuk juga segera mendaftarkan diri bagi yang belum menerima vaksinasi sama sekali.

"Bagi masyarakat di wilayah kabupaten Kulon Progo yang belum menerima vaksin Covid-19, harapannya terus mendaftarkan diri untuk menerima suntikan vaksin Covid-19 agar herd immunity atau kekebalan kelompok mampu dicapai oleh Kabupaten Kulon Progo. Resiko terpapar Covid-19 juga bisa diminimalisir," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini