SuaraJogja.id - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo menggelar pasar tani dengan melibatkan 12 kelompok wanita tani (KWT) dalam rangka memulihkan ekonomi petani di wilayah ini pada masa pandemi COVID-19.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Aris Nugraha mengatakan pasar tani ini hanya berlangsung setiap akhir pekan, Sabtu dan Minggu.
"Pasar tani ini sudah dimulai dengan program gerakanan menanam pangan di pekarangan (Gempar). Petani tidak hanya bisa menanam, tapi juga bisa menjualnya dan bisnis dalam program pasar tani," kata Aris dikutip dari Antara, Senin (27/9/2021).
Ia mengatakan pasar tani ini dalam rangka menggerakan ekonomi perdesaan. Setiap Sabtu dan Minggu, sudah ada 12 KWT yang menjual dagangannya yang semua produk lokal, mulai dari sayuran, buah-buahan, makanan olahan, hingga menjual kerajinan.
Baca Juga:Dispar Kulon Progo Catat Baru Ada Dua Destinasi Wisata yang Kantongi CHSE
"Tanggapan masyarakat atas pasar tani ini sangat luar biasa. Berdasarkan pemantuan kami, barang dagangan sudah habis sebelum waktunya," katanya.
Aris mengatakan pihaknya akan memberikan dukungan berupa bantuan tenda yang telah dianggarkan pada APBD Perubahan 2021 ini bagi 12 KWT. "Pasar tani diharapkan semakin mengeliatkan kembali Gempar dengan memanfaatkan pekarangan di sekitar rumah," katanya.
Pendamping KWT Srikandi Kokap Yeri Dwiastuti mengatakan KWT Srikandi menjual produknya di kawasan Waduk Sermo setiap Minggu. Pasar tani menyajikan aneka sayuran segar organik hasil budi daya di demplot dan pekarangan anggota KWT.
Selain sayur dan buah lokal ada juga berbagai macam minuman sehat seperti jus buah, minuman tradisional, dan “'legen" sebagai minuman khas Kokap sebagai penghasil kelapa. Tersedia juga aneka olahan pangan lokal, gula semut, gula jawa. Semua produk dikemas menarik dan berkualitas dengan harga yang kompetitif.
"Dengan adanya kegiatan pasar tani ini, menjadi momentum awal kebangkitan KWT Srikandhi di masa pandemi sekaligus menjadi semangat tersendiri bagi semua anggotanya," katanya.
Baca Juga:Tak Ada Zona Merah di Kulon Progo, BOR Hanya 7 Persen