SuaraJogja.id - Kasus penyebaran Covid-19 di Kota Jogja saat ini terpantau signifikan menurun. Tapi meski begitu tak menutup kemungkinan akan terjadi penyebaran Covid-19 gelombang 3 seperti di negara lain. Maka dari itu, Pemkot Yogyakarta mengambil langkah antisipasi dengan meningkatkan testing, tracing dan treatment (3T).
"Kita juga melakukan penyisiran mengenai swab antigen. Sudah saya perintahkan kepada seluruh camat untuk punya stok yang cukup untuk swab di puskesmasnya," kata Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti ditemui wartawan di Kantor Kelurahan Giwangan, Kemantren Umbulharjo, Kota Jogja, Senin (4/10/2021).
Pria yang juga menjabat Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta itu mengatakan bahwa pihaknya tak ingin kecolongan. Artinya ketika memang terjadi sebuah gelombang ketiga Covid-19 seperti di negara lain, Jogja lebih unggul menekan angka penularannya.
"Ini cara kita agar apa yang ditakutkan dengan gelombang 3, bisa terdeteksi lebih awal," ujar dia.
Baca Juga:Pameran Gangsar Digelar, Wujud Doa 75 Seniman untuk Kepulihan Yogyakarta
Ia berharap memang gelombang 3 Covid-19 tak terjadi di Indonesia apalagi hingga ke DI Yogyakarta. Kendati begitu, antispasi adalah langkah konkret agar bisa meminimalisasi penyebaran virus.
"Jadi gelombang 3 bukan akan datang, tapi kami antisipasi, apabila memang itu terjadi," ujar dia.
Ia menambahkan bahwa langkah antisipatif lainnya yang telah dilakukan, yaitu dengan mengejar herd immunity lewat vaksinasi massal di sejumlah sentra vaksin Kota Jogja. Termasuk memperkuat 3T.
Selain itu Pemkot juga sudah mendapat pinjaman mobil tes swab dari Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) DIY.
"Jadi masyarakat juga harus sadar perlunya protokol kesehatan dengan menggunakan masker dan vaksin. Dua hal itu penting agar bisa diantisipasi lebih lanjut," terang Haryadi.
Baca Juga:BPPTKG Yogyakarta: Tinggi Kubah Lava Barat Daya Gunung Merapi Tambah 1 Meter
Pengetatan 3T akan dilakukan setelah vaksinasi selesai. Saat ini capaian vaksinasi warga Jogja sudah menyentuh angka 90 persen. Sehingga ada sekitar 10.210 warga Jogja dan domisili di Kota Jogja yang belum mendapat vaksin.