Menulis Novel, Satu Keinginan Gunawan Maryanto yang Belum Kesampaian

Gunawan Maryanto tidak hanya dikenal sebagai aktor teater atau film saja.

Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Kamis, 07 Oktober 2021 | 17:43 WIB
Menulis Novel, Satu Keinginan Gunawan Maryanto yang Belum Kesampaian
Gunawan Maryanto di panggung teater. [Instagram/gunawanmaryanto]

SuaraJogja.id - Seniman dan aktor Teater Garasi Gunawan Maryanto meninggal dunia pada Rabu (6/10/2021) malam. Berdasarkan keterangan dari pihak keluarga pria yang akrab disapa Cindhil itu meninggal akibat serangan jantung.

Gunawan Maryanto tidak hanya dikenal sebagai aktor teater atau film saja. Melainkan juga penulis cerpen, naskah pertunjukan hingga puisi-puisi. Namun ada satu impian Gunawan yang belum terwujud yakni menulis sebuah novel.

"Sebagai penulis dia sudah menulis puisi, cerpen, lakon tapu yang belum kesampaian menulis novel," kata sutradara dan aktor, sekaligus pendiri Teater Garasi Yudi Ahmad Tajudin kepada awak media saat di rumah duka, Caturtunggal, Depok, Sleman, Kamis (7/10/2021).

Yudi menuturkan bahwa sudah sejak lama ia bersama Gunawan Maryanto terlibat dalam sejumlah proyek. Termasuk dengan membicarakan berbagai ide-ide untuk pertunjukan dan program di Teater Garasi. 

Baca Juga:Gunawan Maryanto Wafat, Happy Salma Menangis Sesenggukan

Dalam hal penulisan, Yudi tidak memungkiri bahwa Cindhil mempunyai bakat yang luar biasa. Terbukti dari karya-karya yang telah dibuatnya selalu membawa pembaruan yang mengagumkan.

"Kalau secara disiplin dia aktor penulis sutradara karena dalam membuat karya-karyanya selalu segar. Misal adaptasi Lorca ke kultur jawa, dia menulis lirik dan bikin pertunjukan keroncong mendut. Dia sebagai aktor main di sebagian besar karya saya juga," tuturnya.

Namun memang ada keinginan yang belum berhasil Cindhil wujudkan. Salah satunya adalah menulis novelnya sendiri.

Diungkapkan Yudi, hal itu disebabkan oleh kesibukan Gunawan yang masih padat. Sehingga belum mempunyai fokus untuk mengerjakan novelnya itu.

"Dia sudah beberapa tahun ini beberapa kali ngobrol sama saya belum menemukan waktu dan konsentrasi untuk menulis novel. Dia punya keinginan untuk nulis novel. Dia bilang, disiplinya beda banget dengan nulis cerpen," ujarnya.

Baca Juga:Gunawan Maryanto Meninggal, Hanung Bramantyo: Teman Pertama Banget Bikin Film di Jogja

Belum lagi dalam perkembangan karirnya, Gunawan juga semakin mendapat tempat di dunia perfilman Indonesia.

"Di komunitas film dia makin terpapar ya, semakin mendapat tempat dan berperan. Saya denger dia (Gunawan Maryanto) sedang nulis lakon monolog," ungkapnya. 

Dalam kesempatan ini, Yudi mengaku terkejut mendengar kabar bahwa pemeran Wiji Thukul di film biopik Istirahatlah Kata-kata itu meninggal dunia. Pasalnya sejak terakhir bertemu pada minggu lalu dan informasi dari rekan-rekan di Teater Garasi, Gunawan justru terlihat segar akhir-akhir ini.

"Karena dia juga yang jaga kami, kalau teater garasi ada kelas raga, latihan tubuh buat aktor-aktor muda di garasi seminggu 2-3 kali, perhari 2-3 jam melatih dan berlatih. Itu juga yang mengagetkan kita karena tidak ada tanda-tanda," tandasnya.

Dalam situs resmi Teater Garasi, Gunawan Maryanto adalah seorang sutradara, aktor dan penulis yang lahir di Yogyakarta, 10 April 1976. 

Sedangkan di Teater Garasi/Garasi Performance Institute sendiri Gunawan menjabat sebagai Associate Artistic dan mengelola Indonesia Dramatic Reading Festival selaku penata program.

Gunawan Maryanto telah melahirkan berbagai tulisan seperti naskah lakon "Waktu Batu" bersama Andre Nur Latif dan Ugoran Prasad pada 2004 hingga kumpulan cerita "Pergi Ke Toko Wayang" yang terbit pada 2015.

Dalam film arahan Anggi, Gunawan Maryanto meraih penghargaan aktor terbaik dalam ajang Festival Film Indonesia 2020 atas perannya sebagai Siman di film yang juga berjudul "Hiruk Pikuk Si Alkisah".

Gunawan Maryanto juga membuat karya penyutradaraan bersama Teater Garasi seperti "Repertoar Hujan", "Dicong Bak" dan "Gandamayu".

Gunawan telah membintangi beberapa film seperti "Toilet Blues", "Optatissimus", "Mencari Hilal", Aach… Aku jatuh Cinta!" dan "Istirahatlah Kata-Kata" di mana dia memerankan penyair Wiji Thukul yang hilang jelang reformasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini