SuaraJogja.id - Puluhan bus pariwisata yang mengangkut ribuan wisatawan dipaksa putar balik oleh petugas gabungan yang melakukan penyekatan Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) kawasan kapanewon Tepus Gunungkidul, Minggu (10/10/2021). Sejak Jumat (8/10/2021), petugas gabungan melakukan penyekatan.
Kapolsek Tepus Mursidyanto menuturkan karena saat ini Pemberlakuan Pengetatan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Gunungkidul masih berada di level 3 dan obyek wisata belum dibuka maka petugas gabungan terus melakukan penyekatan. Bahkan kali ini penyekatan yang mereka lakukan lebih ketat dibanding dengan sebelumnya.
"Kita sekat selama 24 jam terutama di akhir pekan,"ujar dia, Minggu (10/10/2021).
Seperti dugaan mereka sebelumnya, jumlah wisatawan yang hendak berlibur ke pantai melonjak cukup drastis. Sehingga personil yang melakukan penyekatanpun harus ditambah karena lonjakan jumlah pengunjung tersebut.
Baca Juga:Tak Kunjung Dibuka, Pelaku Wisata di Gunungkidul Ancam Kibarkan Bendera Putih Besok
Dan Minggu dinihari hingga menjelang siang, ratusan kendaraan pengangkut wisatawan terpaksa diputar balik. Sebagian besar kendaraan roda dua dan roda empat yang memaksa untuk masuk ke kawasan obyek wisata. Untuk bus, jumlahnya hanya puluhan.
"Kita paksa untuk putar balik karena memang masih ditutup,"terangnya.
Penyekatan tidak hanya di pintu masuk yang ada TPRnya, namun petugas juga melaksanakan di jalan-jalan tikus yang hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda dua. Karena jalan-jalan tikus tersebut rawan dimanfaatkan oleh para joki untuk mengantar wisatawan.
Di tempat lain, tepatnya di Jalur Jalan Lintas Selatan ruas Kalurahan Girimulyo Kapanewon Panggang, puluhan anggota sebuah klub sepeda motor menggeber-geberkan kendaraan mereka sebagai bentuk kekecewaan karena tidak diperkenankan masuk ke kawasan obyek wisata.
"Iya tadi ngumpul di perempatan dan nongkrong di JJLS. Sempat mbleyer-mbleyer tapi kondusif, mereka bablas ke Pantai Parangtritis,"ujar Bhabinkamtibmas Girimulyo, Bripda Gesang.
Baca Juga:Rumah Warga Gunungkidul Terbakar Saat Ditinggal ke Pasar, Diduga dari Charger Mobil Remote
Kontributor : Julianto