Sejarah Tanam Paksa, Aturan, Kritik, dan Dampaknya

Sistem tanam paksa diperkenalkan secara perlahan sejak tahun 1830 sampai tahun 1835. Jelang tahun 1840 sistem ini telah sepenuhnya berjalan di Jawa.

Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 05 November 2021 | 17:04 WIB
Sejarah Tanam Paksa, Aturan, Kritik, dan Dampaknya
Budaya Tanam Paksa (dok. istimewa)

Cultuurstelsel menandai dimulainya penanaman tanaman komoditas pendatang di Indonesia secara luas. Kopi dan teh, yang semula hanya ditanam untuk kepentingan keindahan taman mulai dikembangkan secara luas. Tebu, yang merupakan tanaman asli menjadi populer.

Pada masa VOC, perkebunan hanya berkisar pada tanaman tradisional penghasil rempah-rempah seperti lada, pala, dan cengkeh.

Kepentingan peningkatan hasil dan kelaparan yang melanda Jawa akibat merosotnya produksi beras meningkatkan kesadaran pemerintah Kolonial akan perlunya penelitian untuk meningkatkan hasil komoditas pertanian. Walaupun demikian, baru setelah pelaksanaan UU Agraria 1870 kegiatan penelitian pertanian dilakukan secara serius.

Bidang sosial

Baca Juga:Saksi Bisu Praktik Korupsi dan Tanam Paksa di Zaman Kolonial Belanda

Dalam struktur agraris tidak mengakibatkan adanya perbedaan antara majikan dan petani kecil penggarap sebagai budak, melainkan terjadinya homogenitas sosial dan ekonomi yang berprinsip pada pemerataan dalam pembagian tanah. Ikatan antara penduduk dan desanya semakin kuat sehingga menghambat perkembangan desa itu sendiri.

Hal ini terjadi karena penduduk lebih senang tinggal di desanya. Ini mengakibatkan terjadinya keterbelakangan dan kurangnya wawasan untuk perkembangan kehidupan penduduknya.

Bidang ekonomi

Pekerja menjadi mengenal sistem upah yang sebelumnya tidak tahu. Mereka lebih mengutamakan sistem kerja sama dan gotong-royong terutama tampak di kota-kota pelabuhan maupun di pabrik-pabrik gula. Dalam pelaksanaan tanam paksa, penduduk desa diharuskan menyerahkan sebagian tanah pertanian untuk ditanami tanaman ekspor. Akibatnya, banyak terjadi sewa-menyewa tanah milik penduduk dengan pemerintah kolonial secara paksa. Hasil produksi tanaman ekspor bertambah mengakibatkan perkebunan-perkebunan swasta tergiur untuk ikut menguasai pertanian di Indonesia di kemudian hari.

Demikian ulasan mengenai sejarah tanam paksa, aturan, serta kritikan di masa pemerintahan Kolonial. Semoga informasi tersebut menambah wawasan Anda.

Baca Juga:Sejarah Tanam Paksa, Salah Satu Sejarah Paling Kelam Penjajahan Belanda

Kontributor : Titi Sabanada

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak