SuaraJogja.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta memprakirakan hujan yang mengguyur wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih akan terjadi hingga malam nanti. Masyarakat diminta waspada terkait potensi cuaca ekstrem.
Diketahui hujan di wilayah DIY sudah terjadi sejak Rabu (10/11/2021) siang kemarin. Walaupun sempat berhenti disejumlah wilayah tapi hujan kembali terjadi pada malam kemarin hingga pagi ini.
"Masyarakat perlu waspada potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang di wilayah Sleman, Kota Yogya, Bantul bagian utara dan Kulon Progo bagian utara," kata Kepala Staklim BMKG Yogyakarta Reni Kranningtyas kepada awak media, Kamis (11/11/2021).
Reni menuturkan hingga nanti siang dan sore wilayah DIY masih berpotensi diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Sedangkan saat malam hari berpotensi terjadi hujan ringan.
Baca Juga:Prakiraan Cuaca BMKG Pelabuhan Merak dan Daerah Pesisir Banten 11 November 2021
"Malam nanti masih ada potensi hujan ringan di wilayah Bantul bagian selatan, Kulon Progo bagian selatan, dan Gunungkidul bagian selata," ungkapnya.
Selain cuaca ekstrem dari intensitas hujan yang meningkat dan potensi angin kencang, masyarakat khususnya yang berada di pesisir pantai diimbau untuk mewaspadai potensi terjadinya gelombang tinggi di pantai selatan Yogya.
"Waspasa gelombang tinggi. Diperkirakan tinggi gelombang di perairan Yogyakarta berkisar antara 2,5 hingga 4,0 meter dan termasuk kategori tinggi," ujarnya.
Reni menyebut bahwa puncak musim hujan di wilayah DIY sendiri baru akan terjadi pada awal tahun 2022 mendatang. Tepatnya ketika memasuki Januari hingga ke Februari mendatang.
"Puncak musim penghujan untuk wilayah DIY, musim hujan 2021-2022 di Januari 2022. Jadi masih awal tahun," imbuhnya.
Baca Juga:Prakiraan Cuaca Jakarta Kamis 11 November: Pagi Cerah Berawan, Malam Berawan
Kendati demikian, potensi cuaca ekstrem bisa saja terjadi pada musim pancaroba atau awal musim penghujan. Tidak semerta-merta hanya pada puncak musim penghujan saja.
"Namun potensi terjadinya cuaca ekstrem di masa pancaroba pun bisa terjadi saat ini, masuk awal musim hujan pun bisa terjadi. Cuma puncaknya musim hujan itu akumulasi intensitas curah hujan dalam satu bulan kita prediksikan yang paling tinggi adalah di bulan Januari," terangnya.