Dugaan Kekerasan di Lapas Narkotika, Kemenkumham Minta Petugas Lebih Humanis

"Jadi ini harus seluruhnya kami upgrade kembali, mindset-nya harus lebih humanislah."

Eleonora PEW | Hiskia Andika Weadcaksana
Kamis, 11 November 2021 | 17:53 WIB
Dugaan Kekerasan di Lapas Narkotika, Kemenkumham Minta Petugas Lebih Humanis
Kepala Kanwil Kemenkumham DIY Budi Argap Situngkir (kanan) dan Kalapas Narkotika Kelas IIA Yogyakarta Cahyo Dewanto (kiri) - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

SuaraJogja.id - Kanwil Kemenkumham DIY bersama Lapas Pakem menyatakan telah berkomitmen untuk membenahi pelayanan kepada warga binaan permasyarakatan (WBP). Terutama menghilangkan segala bentuk penekanan yang menjurus kepada kekerasan dalam proses pembinaan WBP.

Kepala Kanwil Kemenkumham DIY Budi Argap Situngkir menuturkan, komitmen itu sebenarnya telah ditunjukan oleh jawatannya sejak kasus ini muncul ke permukaan. Salah satunya dengan langsung menindaklanjuti laporan dugaan kasus penganiayaan itu ke Lapas Narkotika Kelas IIA Yogyakarta.

"Memang itu menjadi perhatian kami makannya sehari setelah kami mendapat kritikan dari teman-teman kami langsung membuat aksi di Lapas Narkotika. Ini (kekerasan terhadap warga binaan) harus dicegah. Kami tetap komitmen terhadap penegakan peraturan baik buat petugas maupun warga binaan," kata Budi kepada awak media di kantornya, Kamis (11/11/2021).

Budi memastikan bahwa dengan adanya kasus ini, akan ada perubahan yang dilakukan dari sisi pelayanan. Seluruh petugas akan terus diberi edukasi, sehingga tidak terjadi kejadian serupa.

Baca Juga:Kakanwil Kemenkumham DIY: Oknum Petugas Lapas Narkotika Sudah Akui Lakukan Kekerasan

Sejauh ini, disampaikan Budi, jajaran Kanwil Kemenkumham DIY selalu hadir di Lapas Pakem untuk melakukan edukasi kepada para petugas yang ada di sana. Termasuk juga dengan pelayan-pelayan hukum yang akan turun tangan untuk melakukan pembinaan terhadap pegawai.

"Jadi ini harus seluruhnya kami upgrade kembali, mindset-nya harus lebih humanislah," tegasnya.

"Memang tadi teman-teman (pelapor) bilang bahwa rasanya terlampau tegang di Lapas Narkotika itu ya memang kami akui, makanya ini kami akan berubah menjadi lebih humanis," sambungnya.

Diakui Budi, sudah ada arah yang jelas terkait dengan perubahan tersebut. Namun harus tetap dipertahankan dan lebih dipastikan untuk melayani secara lebih humanis lagi.

Selain itu Kanwil Kemenkumham DIY memastikan tetap akan menindaklanjuti oknum petugas yang telah dilaporkan dan menjalani pemeriksaan. Walaupun memang masih diperlukan waktu untuk membuat kesimpulan terkait dugaan tindak penganiayaan di lapas tersebut.

Baca Juga:Kanwil Kemenkumham Belum Temukan Tindakan Sadis di Lapas Pakem, Begini Kata Warga Binaan

"Jadi yang pasti kami tetap tindaklanjuti petugas-petugas yang dilaporkan oleh teman-teman. Sekarang juga banyak pemeriksaan-pemeriksaan (dari Ombudsman dan Komnas HAM) jadi kami mengalah dulu. Ini menjadi ajang perubahan yang kami buat terhadap Lapas Pakem," tandasnya.

Senada, Kalapas Narkotika Kelas IIA Yogyakarta, Cahyo Dewanto memastikan akan terus mengevaluasi kinerja para petugasnya. Sehingga dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada warga binaan.

"Jadi laporan daripada Vincent dkk ini merupakan koreksi bagi kami bahwa ternyata dalam penyelenggaraan pembinaan, pengawasan dan edukasi ini masih ada yang belum sempurna," ujar Cahyo.

"Kami berusaha untuk menjadikan Lapas Narkotika pelayanan yang sempurna tapi di sini menunjukkan tidak ada kesempurnaan dan ini suatu koreksi yang sangat membangun bagi kami bisa melaksanakan pembinaan rehabilitasi lebih baik lagi," tambahnya.

Berita Terkait

terjadi tren penurunan orang asing yang masuk ke DIY sejak tahun 2019.

jogja | 14:14 WIB

Jumlah WNA yang terus bertambah di Jogja ini menjadikan pengawasan oleh Kemenkumham DIY terus ditingkatkan.

jogja | 18:55 WIB

Dalam hal ini Kantor Imigrasi Yogyakarta telah melaporkan kepada Kedutaan Besar Kerajaan Inggris.

jogja | 17:35 WIB

Kantor Imigrasi Kelas I TPI Yogyakarta juga akan terus melaksanakan pelayanan Eazy Passport atau jemput bola.

jogja | 18:25 WIB

Pembinaan kepada warga binaan mampu dilakukan secara optimal

sulsel | 13:05 WIB

News

Terkini

Kasus penyakit LSD masih pada tahap pengobatan dan vaksinainasi.

News | 14:40 WIB

Disampaikan Archye, tersangka S merupakan residivis untuk perkara skimming di wilayah Polres Sukoharjo.

News | 21:10 WIB

Para tersangka merupakan kelompok spesial ganjal ATM.

News | 19:20 WIB

Disampaikan Suwondo, sidang etik akan segera dilaksanakan tak lama setelah sidang pidana digelar.

News | 18:30 WIB

Tri menyebut bahwa Jokowi sempat menyebut Wiji Thukul dan keluarganya sebagai teman-teman baiknya.

News | 17:35 WIB

Pengurus Majelis Luhur Tamansiswa Hariyanto menyambut positif kegiatan ini.

News | 16:25 WIB

Djournal Coffee dan The People's Cafe menjadi salah satu opsi yang sayang untuk dilewatkan di Pakuwon Mall Jogja.

Lifestyle | 12:58 WIB

Menurut Sri Sultan HB X, badan siber dan sandi negara memegang memiliki peranan yang sangat strategis di kehidupan masyarakat.

News | 22:22 WIB

resto Bilik Kayu Heritage milik Rafael Alun sudah tidak terlihat menerima tamu lagi. Gerbang depan resto itu pun sudah ditutup rapat.

News | 18:56 WIB

Donasi tersebut dikumpulkan dari hasil penjualan paket buka puasa tahun 2023 Swiss-belboutique Yogyakarta.

Lifestyle | 18:46 WIB

Melihat kebakaran itu, saksi langsung lari ke depan rumah untuk meminta pertolongan kepada warga yang berada di sekitar lokasi.

News | 17:51 WIB

Hingga Maret 2023, BMRI telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp232 triliun.

News | 17:45 WIB

Disampaikan Singgih, berbagai destinasi wisata dan seni budaya harus terus dikembangkan.

News | 17:40 WIB

Dinkes Sleman mencanangkan mencanangkan inovasi program Sleman Sigap Kendali dan Atasi Tuberkulosis (SIKAT TB).

News | 15:05 WIB

SIKAT TB sendiri adalah layanan komprehensif multisektor untuk menjamin akses pelayanan standar pemeriksaan terduga TB lebih efektif

News | 13:15 WIB
Tampilkan lebih banyak