Sempat Ditawari Mediasi, Ibu yang Anaknya Curi Perabotan Tetap Minta Lanjut Proses Hukum

aksi pemuda yang nekat menjual perabot milik ibunya sempat jadi perhatian publik

Galih Priatmojo
Kamis, 25 November 2021 | 08:39 WIB
Sempat Ditawari Mediasi, Ibu yang Anaknya Curi Perabotan Tetap Minta Lanjut Proses Hukum
Tampang Dwi Rahayu Saputra (24) anak yang tega dan nekat menjual perabotan rumah milik ibunya saat dihadirkan dalam jumpa pers di Mapolres Bantul, Rabu (24/11/2021). (SuaraJogja.id/Rahmat Jiwandono)

Paliyem mengatakan sejatinya Dwi kecil awalnya adalah anak yang baik dan penurut. Namun sejak sekolah di sebuah SMK di Kota Bantul, anaknya mulai berubah. Kelakuan jelek anaknya mulai muncul ketika suaminya masuk ke penjara 3 tahun lalu. 

"Suami saya dipenjara karena kasus penipuan dan penggelapan. Sempat masuk (penjara) 1,5 tahun,"terangnya.

Karena malu bapaknya telah dipenjara atas kasus penipuan dan penggelapan, Dwi akhirnya enggan untuk bersekolah lagi. Dwi terpaksa berhenti sekolah dan mulai saat itu Dwi sering keluyuran ke luar rumah. Perangainya berubah bahkan ringan tangan kepada ibunya ketika keinginannya tidak segera dipenuhi.

Bahkan, Dwi sudah mulai berani menggadaikan sepeda motornya untuk bersenang-senang. Beberapa kali Dwi telah menggadaikan sepeda motornya kepada teman yang dikenalnya. Tak hanya itu, meski belum bekerja namun Dwi mulai berpacaran. 

Baca Juga:Kasus Covid-19 di Bantul Tidak Bergejala, Bupati Optimistis Bebas Corona

"Dia tidak bisa menebus motor yang digadaikan ya saya yang membayarnya,"ungkapnya. 

Usai keluar dari penjara, bapaknya mulai sakit-sakitan. Meskipun sudah mengetahui sakit gula, namun bapaknya tidak bersedia menghindari makanan yang selama ini menjadi pantangan. dan 6 bulan yang lalu, bapaknya meninggal dunia 6 bulan. 

Sejak saat itu, Dwi sebenarnya bersedia bekerja. Dwipun mendaftar menjadi driver ojek online. Namun ternyata Dwi tidak pernah berubah, ia sering marah-marah meminta uang kepada ibunya dengan berbagai alasan. Jika tidak segera dipenuhi, Dwi sering main tangan terhadap ibu kandungnya tersebut.

"Dia itu sering memukul saya. Tetapi itu tidak saya laporkan sekalian,"ujar Paliyem.

Sebulan lalu, Paliyem mendengar jika anaknya mulai berpacaran dengan seorang perempuan yang baru dikenalnya. Dan sejak saat itu, Dwi sering berbohong kepada ibunya. sepengetahuan Paliyem, wanita yang menjadi pacar anaknya tersebut sering meminjam uang. 

Baca Juga:Komplotan Pencuri Traktor Pembajak Sawah Dibekuk Polres Bantul

Awalnya, pacar Dwi meminjam uang Rp100 ribu, kemudian jumlahnya meningkat menjadi Rp 3 juta. Bahkan terakhir kali, perempuant tersebut berani menjual sepeda motor yang sehari-hari digunakannya untuk bekerja sebagai ojek online.

"Awalnya ceweknya itu pinjam uang Rp100 ribu. Terus katanya pinjam lagi Rp3 juta. Itu bilangnya pinjam lho,"kata Paliyem.

Padahal, lanjut Paliyem, dirinya tidak memiliki penghasilan yang tetap untuk menghidupi dirinya dan menuruti semua keinginan anaknya tersebut. Karena selama ini, Paliyem hanya menggantungkan hidupnya dari membuat rambut palsu di rumahnya. 

Meskipun sudah bekerja sebagai tukang ojek online, namun Paliyem mengaku belum pernah menerima uang dari anaknya dari hasil bekerja. Namun justru hampir setiap hari anaknya meminta uang untuk Top Up.

Sebulan lalu, ia mencoba peruntungannya bekerja menjadi Asisten Rumah Tangga (ART). Ia memang menginap di rumah sang juragan dan tak pernah pulang. Di rumah hanya Dwi sendirian tanpa ada yang menemani

"Dia itu pernah meminta ingin ikut kerja saya. Tetapi saya bilang kalau nanti sudah bayaran 1 kali, dia akan saya ajak. Eh malah kayak gini to,"keluhnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak