SuaraJogja.id - Bunyi merupakan sesuatu yang sering bersinggungan dengan manusia dalam kehidudan sehari-hari, bahkan bisa dikatakan bahwa manusia tidak bisa lepas dari bunyi. Berikut penjelasan sifat-sifat bunyi serta perbedaannya dengan nada.
Menurut Sears dan Zemansky pada buku Fisika Universitas Jilid I, dijelaskan bahwa bunyi adalah sebuah gelombang longitudinal yang merambat dalam satu medium (padat, cair, atau gas). Bentuk dan cara menghasilkan gelombang bunyi bisa digambarkan dengan getaran selaput atau diafragma suatu pengeras suara.
Pada dasarnya, sifat-sifat bunyi sama dengan sifat-sifat gelombang longitudinal, yakni bisa dipantulkan (refleksi), dibiaskan (refraksi), dipadukan (interferensi), dan dapat dilenturkan (difraksi). Bunyi akn terdengar manusia saat masuk ke gendang telinga.
Telinga manusia bisa mendengar bunyi saat bunyi berada pada frekuensi 20 Hz sampai dengan 20.000 Hz, rentang frekuensi ini disebut dengan audible range. Sedangkan frekuensi bunyi yang berada di bawah 20 Hz disebut dengan infrasonic dan yang berada di atas 20.000 Hz disebut dengan ultrasonic.
Baca Juga:5 Bunyi Pancasila: Pengertian dan Arti
Bunyi ini juga bisa memantul dengan keras dan lemah, tergantung dari cepat rambat bunyi, jarak antara pendengar dengan dinding pemantul, dan jarak sumber bunyi dengan dinding pemantul. Bunyi pantul dibedakan menjadi 3, diantaranya:
1. Bunyi pantul yang memperkuat bunyi asli, bunyi ini terjadi saat jarak antara sumber bunyi dan pendengar sangat dekat. Bunyi pantul asli ini biasanya memperkuat bunyi asli.
2. Gaung ata kerdam, bunyi ini terjadi saat sumber bunyi dengan pendengar berjarak sangat dekat, serta dinding pantul bunyi tidak rata. Akibatnya, bunyi-bunyi pantul akan saling betumpuk satu sama lain. Hal ini mengakibatkan lemahnya sebagian bunyi asli.
3. Gema, bunyi ini terjadi saat sumber bunyi dan pendengar berada jauh dengan dinding pemantul. Atau disebabkan karena bunyi terpantul dengan tebing-tebing yang jaraknya jauh. Biasanya, pantulan ini akan menghasilkan bunyi yang seakan-akan berulang-ulang.
Bunyi dalam Nada
Baca Juga:Ketahui 3 Jenis Bunyi Serta Besaran Frekuensi yang Dihasilkan
Menurut Priyambodo dalam buku Fisika Dasar untuk Mahasiswa Ilmu-Ilmu Eksakta, Teknik dan Kedokteran dijelaskan bahwa, nada merupakan bunyi yang dihasilkan oleh alat musik dengan frekuensi yang teratur.
Dalam ilmu musik, hampir setiap alat musik memiliki nada. Seperti alat musik yang sudah dikenal oleh banyak orang, alat tersebut adalah gitar, piano, seruling, harmonica, drum, kecapi, kecek-kecek, gendang, bass, terompet, dan lain sebagainya.
Nada ini memiliki tangga nada atau notasi musik yang diurutkan berdasarkan frekuensi dasar atau pitch, dari 1,2,3,4,5,6,7,I (do,re,mi,fa,sol,la,si,do (tinggi). Sedangkan jarak antar langkah nada, disebut dengan interval nada. Yang mempunyai fungsi menentukan jeda antara satu nada dengan nada lainnya.
Suatu tangga nada biasanya disusun dari nada rendah hingga nada tinggi. Tangga nada dapat dideskripsikan berdasarkan jumlah nada per oktaf pada susunannya. Oktaf adalah interval antara suatu not dengan not lain dengan frekuensi dua kalinya.
Ada beberapa sifat nada yang perlu untuk diketahui, diantaranya: Pertama, Pitch yaitu ketepatan jangkauan nada. Kedua, durasi merupakan lamanya sebuah nada harus dibunyikan. Ketiga, intensitas nada yaitu keras lembutnya nada yang harus dibunyikan. Keempat, timbre yaitu warna suara yang berbeda dari setiap orang.
Dari pemaparan di atas, dapat dikatakan bahwa bunyi dan nada memiliki perbedaan. Yakni, bunyi merupakan getaran yang dihasilkan oleh benda dan didengar oleh telinga manusia. Biasanya bunyi ini tidak teratur. Sedangkan nada bisa dikatakan bunyi yang dihasilkan oleh getaran yang dihasilkan oleh benda dan memiliki keteraturan.
Demikianlah penjelasan mengenai pengertian, sifat-sifat bunyi dan perbedaannya dengan nada.
Kontributor : Agung Kurniawan