Namun secara keseluruhan, hewan yang ada di Hutan bakau antara lain Kuntul Bersalju, Burung Ibis Putih, Pelikan Coklat, Burung Cikalang, Burung Kormoran, Burung Bakau, Bangau, Monyet, Penyu, Kadal, Elang Ekor Merah, Buaya, dan lain-lain.
Namun sayangnya kondisi hutan mangrove sekarang ini mengalami penurunan. Dikutip dari laman kkp.go.id saat ini total luas hutan magrove di dunia adalah 16.530.000 hektare. Dari luas tersebut, 21 persen diantaranya ada di Indonesia, atau seluas sekitar 3.490.000 hektare.
Luas hutan mangrove Indonesia mengalami penurunan luasan, dimana data satu peta mangrove tercatat seluas 3.311.208 hektare, dimana 637.624 hektare (19,26%) dalam kondisi kritis. Sedangkan mangrove dalam kondisi baik seluas 2.673.548 atau 80,74 persen.
Mengingat begitu pentingnya keberadaan hutan mangrove bagi kehidupan manusia dan spesies lainnya, maka hutan ini harus dijaga dan dilestarikan. Dalam laman dlhsemarangkota.go.id, sedikitnya ada 4 upaya yang efektif mampu menyelamatkan Hutan Magrove, yakni:
Baca Juga:Lahan Pohon Mangrove di Muaragembong Menyusut, Habitat Lutung Jawa Terancam
1. Mengadakan Bibit
Untuk menyelamatkan hutan mangrove, sebaiknya menanam bibit. Karena bibit yang ditanam diambil langsung dari induk pohon tersebut, sehingga penanaman bibit ini membantu untuk melestarikan hutan.
2. Memerhatikan Kesehatan Bibit
Untuk melihat kualitas dari bibit mangrove terlihat dari batang, cabang, daun maupun akarnya, bibit yang sehat tidak mengalami kecacatan atau terkena hama tanaman. Justru itu harus diperhatikan secara baik.
3. Reboisasi
Baca Juga:Lahan Mangrove Menyusut, Lutung Jawa di Muaragembong Terancam Punah
Setelah penanaman bibit dan menyeleksi bibit yang unggul, dilakukan reboisasi untuk menanam kembali hutan bakau yang rusak. Hal ini harus dilakukan oleh berbagai pihak, bukan hanya oleh pemerintah, namun masyarakat harus ikut terlibat juga.