Untuk menyelamatkan hutan mangrove, sebaiknya menanam bibit. Karena bibit yang ditanam diambil langsung dari induk pohon tersebut, sehingga penanaman bibit ini membantu untuk melestarikan hutan.
2. Memerhatikan Kesehatan Bibit
Untuk melihat kualitas dari bibit mangrove terlihat dari batang, cabang, daun maupun akarnya, bibit yang sehat tidak mengalami kecacatan atau terkena hama tanaman. Justru itu harus diperhatikan secara baik.
3. Reboisasi
Baca Juga:Lahan Pohon Mangrove di Muaragembong Menyusut, Habitat Lutung Jawa Terancam
Setelah penanaman bibit dan menyeleksi bibit yang unggul, dilakukan reboisasi untuk menanam kembali hutan bakau yang rusak. Hal ini harus dilakukan oleh berbagai pihak, bukan hanya oleh pemerintah, namun masyarakat harus ikut terlibat juga.
4. Pengaturan Tata Ruang
Salah satu contoh pengaturan tata ruang hutan mangrove ada di daerah di Kulonprogo, Yogyakarta. Reboisasi yag dilakukan pemerintah dan masyarakat setempat membuat hutan bakau tumbuh subur. Karena keindahan hutannya, kini hutan bakau dijadikan ekowisata Kulonprogo yang begitu potensial.
Sejumlah lokasi hutan mangrove di Indonesia, diantaranya:
1. Taman Wisata Angke KAPUK,DKI Jakarta
Baca Juga:Lahan Mangrove Menyusut, Lutung Jawa di Muaragembong Terancam Punah
2. Hutan Mangrove Karimunjawa, Jawa Tengah
3. Hutan Mangrove Kulonprogo, DIY Yogyakarta
4. Hutan Mangrove Bedul, Jawa Timur
5. Hutan Mangrove Tarakan, Kalimantan Utara
Demikian ulasan mengenai fungsi hutan mangrove, semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita semua.
Kontributor : Rio Rizalino