Harga Telur Ayam Melonjak Tajam, Pedagang: Ini yang Termahal

harga telur melonjak tajam

Galih Priatmojo | Rahmat jiwandono
Senin, 27 Desember 2021 | 16:15 WIB
Harga Telur Ayam Melonjak Tajam, Pedagang: Ini yang Termahal
Perempuan membeli telur ayam di Pasar Beringharjo, Ngupasan, Gondomanan, Kota Jogja pada Senin (27/12/2021). (SuaraJogja.id/Rahmat Jiwandono)

SuaraJogja.id - Harga telur ayam ras di seluruh Indonesia melonjak tajam sejak sepekan yang lalu. Tak terkecuali di Kota Jogja yang mencapai Rp31.000 per kilogram (kg). Kenaikan ini lebih dari 25 persen dari harga acuan pemerintah sebesar Rp24.000 per kg di level konsumen.

"Harga telur ayam ras sekarang Rp31.000, padahal satu minggu sebelumnya sekitar Rp22.000-24.000," kata seorang pedagang di Pasar Beringharjo, Natasha Dinda ditemui SuaraJogja.id, Senin (27/12/2021).

Menurutnya, ada dua hal yang membuat harga telur mengalami kenaikan. Pertama, karena jumlah telur yang diberikan ke kelompok penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) bertambah.

"Yang dapat PKH itu kan biasanya cuma dapat dua kilogram telur tapi saat ini jadi empat kilo," terangnya.

Baca Juga:Harga LPG Non Subsidi Resmi Naik, Segini Harganya di Kota Jogja

Kedua, tingginya permintaan masyarakat akan telur ayam ras selama Natal dan Tahun Baru. Namun demikian, kenaikan ini merupakan yang termahal.

"Tingginya permintaan dari masyarakat juga bikin harga telur naik. Baru sekarang harga telur kok lebih dari Rp30.000, Natal tahun lalu masih di bawah itu," katanya.

Imbas kenaikan harga telur, ia tidak berani menyetok dalam jumlah banyak. Ia hanya menyetok empat sampai enam kotak telur ayam ras.

"Enggak pernah nyetok karena harganya naik dan takut enggak habis. Saya cuma punya empat atau enam kotak, satu kotak 15 kilogram telur," jelasnya.

Walau harga telur naik, pelanggan setianya tetap membeli karena telur salah satu kebutuhan pokok.

Baca Juga:Sidak di 4 Pasar, DPP Kota Jogja Temukan 16 Pedagang Daging Belum Lengkapi Persyaratan

"Kalau memang mereka benar-benar butuh ya tetap beli satu atau dua kg. Satu kg kira-kira dapat 16 butir telur," ujar dia.

Menurut Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Oke Nurwan, terdapat sejumlah penyebab harga telur naik. Pertama karena adanya perubahan harga pakan ayam.

"Harga pakan ayam seperti jagung juga naik. Selain itu juga karena permintaan pasar menguat adanya momen Natal dan Tahun Baru," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini