Cegah Kebakaran Hutan Meluas, UGM Kembangkan Pesawat Tanpa Awak untuk Deteksi Dini

Pesawat tanpa awak yang diberi nama Elang Caraka ini dirancang mampu terbang selama enam jam.

Eleonora PEW
Kamis, 06 Januari 2022 | 16:37 WIB
Cegah Kebakaran Hutan Meluas, UGM Kembangkan Pesawat Tanpa Awak untuk Deteksi Dini
Ilustrasi kebakaran hutan di Kaltim. [Inibalikpapan.com]

Mesin dengan kapasitas 30 cc digunakan untuk menerbangkan pesawat Elang Caraka yang berbobot 20 kg dan hanya memerlukan landasan sepanjang 90 m untuk lepas landas dan mendarat

Pesawat ini dapat mendeteksi kebakaran dengan sensor cerdas Electrical Nose (Enose) yang mampu mendeteksi adanya asap yang ditunjukkan oleh meningkatnya grafik output dari sensor cerdas dibanding dengan kondisi normal tanpa asap.

“Enose bekerja seperti halnya hidung manusia, menggunakan larik sensor gas yang mampu mendeteksi asap tersebut,” kata Gesang.

Penelitian pesawat tanpa awak ini sendiri dimulai dengan tahap perancangan dengan aplikasi desain tiga dimensi, manufaktur, hingga uji terbang.

Baca Juga:Api Baru Padam Dini Hari, 40 Hektare Hutan TNWK Alami Kebakaran

“Elang Caraka melakukan uji terbang hingga dapat melakukan misi secara sempurna,” imbuhnya.

Pesawat tanpa awak Elang Caraka yang mampu dioperasikan baik siang maupun malam diharapkan mampu mendeteksi dini kebakaran dan tim pemadam dapat melakukan pemadaman secara langsung sebelum titik api membesar dan semakin luas.

“Selain itu, biaya operasional pesawat tanpa awak Elang Caraka juga jauh lebih murah dibandingkan menggunakan helikopter. Sehingga diharapkan kehadiran pesawat tanpa awak Elang Caraka mampu menekan angka karhutla yang ada di Indonesia,” paparnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak