SuaraJogja.id - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terus berlangsung. Tidak hanya dari guguran lava dan kegempaan saja, kali ini awan panas juga teramati kembali muncul.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan, awan panas guguran itu kembali tercatat pada Minggu (9/1/2022) siang.
Awan panas guguran itu tepatnya muncul pada pukul 13.35 WIB. Saat itu tercatat di seismogram dengan amplitudo 31 mm dan durasi 204 detik.
"Jarak luncur 2.500 meter ke arah barat daya dengan arah angin ke timur," kata Hanik dalam keterangan tertulisnya, Minggu (9/1/2022).
Baca Juga:Kubah Lava Barat Daya Gunung Merapi Tambah Tinggi 2 Meter
Pada periode yang sama BPPTKG juga mencatat sedang terjadi hujan di puncak Gunung Merapi. Hujan sendiri tercatat mulai pukul 13.17 WIB dengan total curah hujan 18 mm dan saat ini masih berlangsung.
Hanik menambahkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro. Lalu sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Sedangkan untuk kemungkinan jika terjadi lontaran material vulkanik saat terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
"Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya," imbuhnya.
Masyarakat juga diminta agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Baca Juga:Gunung Merapi Masih Luncurkan Guguran Awan Panas, Begini Kondisinya
Selain itu kegiatan penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III juga tetap direkomendasikan untuk dihentikan sementara waktu.
- 1
- 2