SuaraJogja.id - Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah (UKM), Perindustrian dan Perdagangan (Dinkop, UKM, Perindag) Kabupaten Bantul telah menggulirkan minyak goreng Rp14.000 untuk operasi pasar. Dengan demikian, diharapkan mampu menekan harga minyak goreng.
Kepala Dinkop, UKM, Perindag Agus Sulistiyana mengatakan minyak goreng tersebut pada hari ini telah didistribusikan ke warga yang bantaran Sungai Gajah Wong, Kapanewon Banguntapan, Imogiri, Bambanglipuro, dan Pandak. Pihaknya mendapat alokasi minyak goreng sebanyak 1.800 liter.
"Sebagian kecil seperti masyarakat bantaran Sungai Gajah Wong, sebagian lagi untuk masyarakat dan pelaku UKM," ujar dia, Jumat (21/1/2022).
Menurutnya, proses distribusi akan berlangsung selama dua hari. Untuk besok akan didistribusikan ke kapanewon lainnya.
Baca Juga:Penyetaraan Harga Minyak Goreng Tak Berlaku di Pasar Gresik, di Pasaran Tetap Mahal
"Hari ini dan besok untuk proses distribusinya," ujarnya.
Ia mengklaim bahwa adanya operasi pasar serta harga minyak Rp14.000 di toko ritel modern berhasil menurunkan harga minyak di pasaran yakni sekitar Rp18.000 per liter. Padahal sebelumnya harganya mencapai Rp19.000 sampai Rp20.000.
"Harga minyak goreng di pasaran sudah mulai turun kisaran Rp18.000. Kalau yang di toko jejaring semua sudah dengan harga Rp14.000 per liter," paparnya.
Sebagai informasi, kenaikan harga minyak goreng dipicu pasokan crude palm oil (CPO) sebagai bahan baku yang turun secara global.
Faktor lainnya ialah banyak produsen minyak goreng di Indonesia yang tidak berafiliasi dengan produsen CPO dan kebun sawit. Maka dampaknya harga minyak goreng terlalu bergantung dengan harga CPO.
Baca Juga:Catat! di Pontianak 3 Merk Minyak Goreng Ini Sudah Rp 14 Ribu per Liter