Cerita Yayak Yatmaka ke Desa Wadas, Diangkut Polisi Saat Hendak Selamatkan Anak-Anak

Banyak warga yang muntah-muntah akibat seharian ditahan dan diinterogasi sehingga tidur pun tak nyenyak.

Eleonora PEW | Muhammad Ilham Baktora
Jum'at, 11 Februari 2022 | 15:22 WIB
Cerita Yayak Yatmaka ke Desa Wadas, Diangkut Polisi Saat Hendak Selamatkan Anak-Anak
Yayak Yatmaka - (Instagram/@yayakyatmaka)

Warga kembali diinterogasi dengan petugas yang berbeda. Yayak menyebut bahwa petugas ini merupakan dari wilayah lain, sehingga tidak hanya petugas Polisi di Purworejo yang menanyai 67 warga itu.

"Ada yang dipotret sebagai dokumentasi, dan kembali ditanya dengan pertanyaan yang sama dan diminta KTP untuk pendataan. Kegiatan itu terus berulang-ulang dilakukan petugas hingga pukul 03.00 WIB, Rabu (9/2/2022). Saya ikuti saja arahan mereka," tuturnya.

Yayak membeberkan, selama ditahan di Polres, ada sejumlah aktivis yang sengaja dibawa polisi berputar ke tiap polsek di wilayah Purworejo. Di situasi itu, belasan orang tersebut diduga mengalami kekerasan, mulai dari pukulan hingga tendangan.

"Saya tahu karena mereka dipisahkan dan dihajar oleh petugas aparat tersebut," ujar dia.

Baca Juga:Usai Kunjungi Wadas, Komisi III Desak Pemerintah Beri Penjelasan ke Publik Soal Tambang Batu Andesit yang Jadi Polemik

Seharian penuh diamankan polisi dan beristirahat di atas ubin, Yayak akhirnya mulai dibangunkan sekitar pukul 06.00 WIB. Banyak warga yang muntah-muntah akibat seharian ditahan dan diinterogasi sehingga tidur pun tak nyenyak.

Warga yang sempat ditahan polisi bertemu ibunta usai tiba di halaman masjid Desa Wadas, Bener, Purworejo, Jawa Tengah, Rabu (9/2/2022). ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Warga yang sempat ditahan polisi bertemu ibunta usai tiba di halaman masjid Desa Wadas, Bener, Purworejo, Jawa Tengah, Rabu (9/2/2022). ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

Bersiaplah mereka untuk dikembalikan. Awalnya 67 orang yang diamankan akan diantar dengan truk. Warga keberatan karena sejak awal polisi menyebut tidak akan menahan, tapi ternyata dilakukan penahanan seharian penuh.

"Di waktu itu polisi ingin mengantar dengan truk Saya juga bertemu rekan saya. Dia juga sebagai asisten dari Wakil Presiden yang relasinya cukup luas. Dia juga sempat menghubungi Ganjar waktu itu. Ia menanyai, perlu tidak visum teman-teman [warga] yang sempat dihajar, tapi tidak tahu kelanjutan seperti apa," kata dia.

Ia menyebut, dari komunikasi salah seorang asisten ini, yang juga rekan Yayak, pihaknya meminta warga diantar dengan bus saja. Akhirnya disepakati, dan warga lalu menandatangani surat pengembalian barang berupa handphone yang sebelumnya disita polisi. Warga juga diberi kotak berisi sembako.

"Nah di situlah baru kami dibebaskan dan sekitar pukul 14.00 WIB kita sampai di Wadas. Bingkisan itu ya cara polisi saja untuk mengganti waktu para warga yang ditahan 1 hari 1 malam," terang dia.

Baca Juga:Klarifikasi Warga Wadas Bawa Senjata Tajam, LBH Yogyakarta: Itu Peralatan Kerajinan dan Bertani

Bukan Kali Pertama Berurusan dengan Aparat

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak