Suku ini memiliki populasi sebanyak kurang lebih 5 persen dari penduduk di Pulau Jawa. Suku Samin ini merupakan pengikut ajaran samin surosentiko yang mempunyai ajaran utama sedulur sikep. Pada tahun 1900 suku ini memiliki peningkatan populasi.
Suku samin sangat menjunjung tinggi nilai kejujuran, persaudaraan, dna tidak sombong. Suku Samin mengisolasi diri sehingga pengetahuan mereka sedikit tertinggal. Bahasa dari suku ini dahulunya adalah ngoko.
Seiring perkembangan zaman, akhirnya Suku Samin tidak mengisolasikan diri. Rumah adat miliki Suku Samin disebut dengan Rumah Sotong.
7. Suku Osing
Baca Juga:Menyebar ke Seluruh Daerah dan Luar Negeri, Suku Jawa Disebut Mudah Diterima Banyak Pihak
Daerah asal Suku Osing adalah di Banyuwangi, Jawa Timur. Sampai saat ini, desa asli pedalamanan Suku Asli adalah di Kemiren, Banyuwangi. Bahasa Osing merupakan serapan dari Bahasa Jawa Kuno dan Bahasa Bali dan juga memiliki kemiripan dengan Bahasa Jawa.
Dahulu Suku Osing ini banyak yang menganut agama hindu, namun sekarang mayoritas dari penduduknya sudah menganut agama Islam. Beberapa kesenian daerah Suku Osing, diantaranya, Gandung Banyuwangi, Seblang, Angklung, Tari Barong Kuntulan, Patrol, Janger Jaranan, Kendang Kempul, Angklung Caruk, Jedor,d an Jaran Kincak.
8. Suku Tengger
Merupakan suku yang berasal dari pegunungan Bromo. Selain ada di Tengger Bromo, suku ini juga ada di Malang, Probolinggo, Lumajang, dan Pasuruan. Masyarakat percaya bahwa, cikal bakal Suku Tengger adalah dari Roro Anteng dan Joko Seger.
Suku Tengger ini merupakan masyarakat yang mayoritas memeluk agama hindu. Suku Tengger ini memiliki tradisi yang biasa dilakukan yaitu kasodo, karo, melasti, dan ojung.
Baca Juga:Simak Baik-Baik, Mitos Larangan Pernikahan Orang Sunda dan Jawa
9. Suku Badui