Bagi Kishida, yang menghadapi pemilihan umum penting pada Juli, memutuskan kapan dan bagaimana mengubah langkah kontrol perbatasan itu sulit, kata analis politik Atsuo Ito.
"Kalau kita melihat situasi keseluruhan sekarang, (kontrol perbatasan) itu tidak ada artinya; kita bisa terjangkit virus di mana saja. Tetapi sebagai hasil dari penerapan kontrol perbatasan itu, dia (Kishida) mendapat banyak dukungan publik," kata Ito.
"Jika langkah kontrol perbatasan tidak diubah, hasilnya dalam jangka panjang adalah Jepang akan tertinggal dari negara-negara lain di dunia," lanjut Ito. [ANTARA]
Baca Juga:Badai Omicron Mereda, Jerman Longgarkan Pembatasan Covid-19