"Perlu ada diskusi publik yang meluas dari semua pihak terkait termasuk lokasi calon IKN," ucapnya.
"Keputusan politik yang ceroboh, hanya berpikir soal legacy dan sebagainya maka ini bisa mengorbankan bangsa ini," sambungnya.
Selain itu Rektor Universitas Widya Mataram tersebut turut menyoroti anggaran yang harus dirogoh pemerintah terkait dengan pemindahan IKN ini. Pasalnya biaya yang diketahui hingga saat ini saja sudah tergolong sangat tinggi yakni mencapai Rp466 triliun.
Menurutnya sistem anggaran itu harus jelas dan melalui studi kelayakan yang mendalam. Tujuannya untuk bisa mendapat angka yang lebih akurat lagi dan memastikan sumber dana yang jelas.
Baca Juga:Kendaraan Swakemudi Akan Diterapkan di Ibu Kota Negara Baru, Begini Rancangan Sektor Transportasi
"Situasi pandemi Covid-19 telah menimbulkan krisis yang sangat luas dan kompleks. Oleh karenanya, pemulihan ekonomi harus diutamakan karena membutuhkan waktu yang lama untuk benar-benar pulih akibat virus tersebut, ketimbang memindahkan IKN saat ini. Keputusan politik sudah diambil tapi saya kira tidak ada sesuatu yang tidak bisa kita ubah," pungkasnya.