Ke depannya program ini bakal diajukan lagi. Namun, dengan catatan menanam komoditas ditanam di tempat-tempat yang airnya mudah mengalir.
"Sehingga pemerintah hadir di tengah-tengah petani untuk membantu mereka. Jadi harapannya tidak hanya ditanam di sini saja karena sebagian besar masyarakat Bantul masih sangat bergantung dengan sektor pertanian," imbuhnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul Joko Waluyo menyebut, masih ada 80 hektare yang bisa dimanfaatkan sebagai lahan pertanian off season seperti cabai. Dengan demikian, diharapkan bisa menambah produktivitas pertanian di Bantul .
"Kami sudah inventarisir lahan itu yakni ada di Poncosari sekitar 60 hektare dan 20 hektare berada di Goa Cemara. Sebab lahan pasir cocok ditanami tanaman holtikultura," jelas Joko.
Baca Juga:Duh! Harga Cabai Setan di Kota Semarang Semakin Pedas, Tembus Rp42 Ribu Per Kilogram
Adapun syarat untuk membuka lahan pasir ialah menyediakan pupuk kandang dan limbah dari Pabrik Gula Madukismo.
"Kami minta limbah dari Madukismo karena dengan pupuk kandang yang belum diolah lalu dicampur dengan limbah itu akan membuat lahan menjadi lebih subur," terangnya.