BPBD Sleman Sebut Potensi Banjir Lahar Merapi Belum Ancam Pemukiman

Joko menyampaikan material erupsi dengan jarak maksimal 5 km beberapa hari lalu itu sekarang masih mengisi DAM pertama. Tepatnya masih berada di sebelah timur Bunker Kaliadem.

Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 16 Maret 2022 | 12:59 WIB
BPBD Sleman Sebut Potensi Banjir Lahar Merapi Belum Ancam Pemukiman
warga penasaran melihat kondisi kali gendol seusai Merapi erupsi. [Hiskia Andika Weadcaksana / SuaraJogja.id]

SuaraJogja.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman memastikan potensi banjir lahar di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi belum akan berdampak ke pemukiman. Saat ini material vulkanik dari erupsi cukup besar pada Rabu-Kamis (8-9/3/2022) kemarin masih mengisi lubang-lubang galian penambangan.

"Jadi untuk sementara kalau ancaman banjir lahar masih mandali sampai saat ini," kata Kepala Seksi Mitigasi Bencana BPBD Sleman, Joko Lelono saat dihubungi awak media, Rabu (16/3/2022).

Joko menyampaikan material erupsi dengan jarak maksimal 5 km beberapa hari lalu itu sekarang masih mengisi DAM pertama. Tepatnya masih berada di sebelah timur Bunker Kaliadem.

Kondisinya pun masih belum memenuhi sungai sepenuhnya hingga rata. Mengingat tebingnya yang masih dalam serta material yang ada masih mengisi lubang-lubang bekas penambangan. 

Baca Juga:Pemkab Sleman Siapkan 40 Barak Antisipasi Erupsi Merapi, Siap Menerima Pengungsi dari Perbatasan

"Sementara ini kalau ancaman banjir lahar, masih mandali sampai saat ini. Karena itu masih harus lewat Kaliadem itu, masih dalam juga belum terisi. Lalu ada DAM di bawahnya lagi itu masih dalam," ungkapnya. 

Disampaikan Joko, memang dalam beberapa hari terakhir kawasan Merapi sempat diguyur hujan. Namun material yang mengalir pun belum mengalir hingga mendekati area pemukiman.

"Hujan tapi belum mengalir sampai ke bawah, DAM yang menghubungkan Kaliadem sama Srunen itu belum sampai di situ. Jadi sepertinya kalau material yang kemarin turun kalau misalnya ada hujan lebat pun belum mengancam pemukiman. Masih mandali untuk saat ini," tuturnya.

Ia menyebut bahwa jarak terdekat material banjir lahar ke pemukiman kurang lebih mencapai 1-2 km tepatnya di Dusun Srunen. Belum lagi mengingat tebing kanan kiri sungai yang juga tergolong tinggi.

Pihaknya memperkirakan butuh 1 juta meter kubik untuk kemudian membahayakan area tebing kanan dan kiri. Dengan catatan material dalam jumlah tersebut sudah tidak lagi mengisi lubang-lubang galian tambang sebelumnya.

Baca Juga:Antisipasi Erupsi Susulan Merapi, Ini Lokasi Evakuasi Ternak yang Disiapkan Pemkab Sleman

"Kalau masih turun ke bawah kan berarti dia akan berkurang lagi. Sehingga belum bisa memenuhi tebing antara Bunker Kaliadem dan Srunen serta Kalitengah kidul," paparnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak