Pemkab Sleman Siapkan 40 Barak Antisipasi Erupsi Merapi, Siap Menerima Pengungsi dari Perbatasan

Pemkab Sleman siapkan sejumlah barak pengungsian antisipasi erupsi susulan Merapi

Galih Priatmojo
Jum'at, 11 Maret 2022 | 19:52 WIB
Pemkab Sleman Siapkan 40 Barak Antisipasi Erupsi Merapi, Siap Menerima Pengungsi dari Perbatasan
Seorang warga sedang membersihkan rumput dan gulma yang menutupi jalur jalan menuju bangunan barak pengungsian, kalurahan Glagaharjo. (kontributor/uli febriarni)

SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten Sleman mulai siapkan 40 unit barak pengungsian warga terdampak erupsi gunung Merapi.

Kepala Pelaksana BPBD Sleman Makwan mengatakan, penyiapan 40 barak di seluruh wilayah kapanewon lereng Merapi, menjadi skenario besar antisipasi erupsi Merapi.

Namun demikian, pihaknya juga memiliki skenario moderat, yakni menyesuaikan dengam skenario yang sudah disiapkan BPPTKG, bahwa radius bahaya berada di jarak 9 Km.

"Yang lebih dari itu [9Km dari puncak] saja sudah kami siapkan. Artinya kami sudah sangat siap terkait barak pengungsian," terangnya, di lapangan Kapanewon Cangkringan, Jumat (11/3/2022).

Baca Juga:Antisipasi Erupsi Susulan Merapi, Cangkringan Siapkan Lima Barak Pengungsian

Ia terus mengimbau, agar masyarakat yang berada di lereng Merapi untuk meningkatkan kewaspadaan.

Pasalnya, saat ini Merapi punya dua kubah baru yang aktif. Material dari kubah sebelah tenggara masuk ke Kali Gendol, sedangkan material kubah sebelah barat daya masuk ke Kali Krasak dan Kali Bebeng.

"Mudah-mudahan dengan adanya dua kubah yang aktif ini, ancaman akan semakin kecil. Karena dibagi dua. Kan gitu," terangnya.

Makwan menambahkan, berdasarkan peristiwa kemarin 9-10 Maret 2022, dengan adanya Awan Panas Guguran (APG) mencapai 5 Km ke arah Kali Gendol, hal tersebut sangat tidak terduga.

"Artinya sungai menjadi mulai penuh lagi. Yang dikhawatirkan adalah bila ada guguran kembali, karena sudah kayak jalan tol istilahnya," terangnya.

Baca Juga:Keluarkan Awan Panas Guguran, BPPTKG Pastikan Gunung Merapi Belum Membahayakan Penduduk

Oleh karena itu yang sangat penting, aktivitas pengambilan galian C tutup. Terutama Kali Gendol.

"Karena kondisi sudah penuh, kalau ada APG lagi bisa lebih jauh," ucapnya.

Bukan hanya lokasi tambang, jalur menuju destinasi yang berada 5 Km dari puncak, seperti Bunker Kaliadem, Klangon sudah ditutup untuk keselamatan semua pihak.

Makwan menyebut, saat ini alur material Merapi masih melewati jalurnya, tidak menyebar. Karena sifat erupsi yang efusif.

Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengatakan, antisipasi masyarakat dan Pemkab Sleman dalam menghadapi potensi erupsi susulan Gunung Merapi pasca mengeluarkan awan panas guguran sejauh lima kilometer kemarin, sudah siap. Termasuk obat-obatan dan kebutuhan logistik.

Kustini mengungkapkan, barak pengungsian lengkap dengan sarana dan prasarana yang berada di seputar Lereng Gunung Merapi telah disiapkan.

"Harapan, saya tidak digunakan. Tapi bilamana digunakan maka sudah dalam kondisi siap. Total semua barak siap. Jika erupsi besar warga siap dievakuasi," kata dia.

Panewu Cangkringan Djaka Sumarsana menyatakan, di Cangkringan ada lima barak pengungsian yang siap digunakan apabila terjadi erupsi susulan Gunung Merapi.

Barak tersebut berada di lima Kalurahan. Semuanya telah dicek dan dalam kondisi siap.

Barak Perbatasan Siap Terima Pengungsi Lintas Daerah

Lurah Glagaharjo Suroto mengungkap, pihaknya tak menutup kemungkinan, bila barak yang berada di Glagaharjo, akan ditumpangi oleh warga dari berbeda kalurahan maupun daerah lain, untuk mengungsi.

"Sebatas itu mampu untuk tempatnya ya tidak masalah, setelah itu kami koordinasi dengan kalurahan bersangkutan. Kami siap, tidak ada masalah," terangnya.

Suroto menuturkan, di Glagaharjo, bangunan sekolah dasar (SD) yang berada dekat kantor kalurahan, akan kembali digunakan menjadi barak pengungsian, bila erupsi Merapi berkelanjutan dan warga terdampak harus dievakuasi.

Barak lainnya yang akan digunakan oleh kalurahan, yakni bangunan SD di Padukuhan Gading, serta bangunan SD di wilayah Srunen.

"Kami juga berkomunikasi dengan kepala SD Srunen, malau Merapi suatu saat seperti ini ataupun erupsi, ya saya titip ternak di lapangan, SD juga siap," tutur Suroto.

Kontributor : Uli Febriarni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini