SuaraJogja.id - Penentuan awal Ramadhan atau 1 Ramadhan 1443 Hijriah masih menunggu sidang isbat, yang digelar Kementerian Agama pada Jumat (1/4/2022) sore ini. Namun berbagai persiapan terkait ibadah di bulan suci tersebut sudah dilakukan.
Salah satunya yang dilakukan oleh Masjid Kampus Universitas Gadjah Mada (Maskam UGM). Berbagai persiapan itu terus dilakukan dengan tetap memperhatikan penerapan protokol kesehatan.
"Kita sudah berdiskusi panjang tentang protokol kesehatan. Sampai kita menerapkan sistem PeduliLindungi itu ya dengan scan barcode itu," kata Ketua Takmir Masjid Kampus UGM, Rizal Mustansyir saat dikonfirmasi awak media, Jumat (1/4/2022).
Selain itu, dikatakan Rizal, Maskam UGM juga sudah menydiakan alat-alat pengukur suhu tubuh di sejumlah titik pintu masuk. Dilengkapi dengan fasilitas handsanitizer yang juga sudah dipersiapkan.
Baca Juga:Nirina Zubir Kurang Nyaman Ziarah Kubur saat Hari Libur, Kenapa?
Bahkan, Rizal menyebut pihaknya juga bekerja sama dengan gugus kesehatan yang ada di UGM. Tujuannya untuk tetap mengawasi dari penerapan prokes serta mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terkait penyebaran Covid-19.
"Kita akan menerjunkan tenaga kesehatan karena kita kerja sama dengan gugus kesehatan UGM kan ada. Jadi walaupun ini keliatannya sepoi-sepoi, nyaman-nyaman enggak tapi virus itu masih ada," ujarnya.
Terkait saf sendiri, Rizal menyebut sejauh ini masih ada pemberian jarak. Namun memang tidak akan diberlakukan secara terlalu jauh seperti beberapa waktu sebelumnya.
"Tentu lah (berjarak) tapi tidak terlalu ekstrem lah. Misal jaraknya 3 meter itu enggak lah, ya setengah meter lah kita berikan jarak. Itu sudah kita susun," ungkapnya.
Dari segi tempat sendiri, menurut Rizal, Maskam UGM memiliki keunikan tersendiri yakni dengan ruangan masjid yang tidak tertutup. Hal itu dinilai merupakan ruang yang ideal untuk tetap beribadah di masa pandemi Covid-19.
Baca Juga:Niat, Tata Cara dan Doa Mandi Keramas Sebelum Puasa Ramadhan
"Maskam itu agak unik ya, masjid kita tidak tertutup loh, terbuka. Jadi kita sudah diskusi dengan beberapa dokter itu mengatakan masjid kita ini masjid yang ideal karena terbuka ventilasi luas sekali. Jadi sebetulnya indikasi untuk tertular itu kecil sekali," jelasnya.
- 1
- 2