SuaraJogja.id - Sorotan publik tertuju pada anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Putri Kus Wisnu Wardani, terkait kasus penganiyaan Ade Armando. Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun, pun menyayangkan sikap anggota Wantimpres tersebut.
Refly Harun tak habis pikir, Wantimpres dengan gegabahnya sampai mengunggah postingan menjenguk Ade Armando di rumah sakit.
Padahal menurutnya, cukup menjadi lawatan atas nama pribadi dan tak perlu menggunakan status kelembagaan pada kasus penganiayaan Ade Armando.
"Kesalahannya kenapa di upload di akun resmi Wantimpres," pungkas Refly, dikutip Hops.ID--jaringan Suara.com--dari kanal YouTube-nya pada Kamis (14/4/2022).
Baca Juga:Aktivis 1998: Harapan untuk Rezim Jokowi Tinggal 30 Persen
Selain itu, Refly membongkar alasan Putri Kus Wisnu Wardani sampai menjenguk Ade Armando.
Pihaknya bahkan sempat mengungkap pengalaman masa lalunya dulu selama masih dalam satu barisan di kubu Jokowi.
Jadi jelas, kata Refly, lawatan Putri Kus Wisnu Wardani menjenguk Ade Armando bukan sebab lain, melainkan karena memiliki kesamaan pilihan politik dalam mendukung kepemimpinan pendukung Jokowi
"Saya pernah dengan satu grup dengan Putri Kus Wisnu Wardani ini, dan memang dia adalah pendukung Presiden Jokowi sejak pilpres pertama. Jadi no wonder lah," ujar Refly.
Sementara itu, soal penganiayan Ade Armando, Refly lebih berpikir itu kesalahan Ade Armando. Sebab terlalu berani masuk dalam barisan kendang macan.
Baca Juga:Dianiaya Saat Demo, Ade Armando Alami Pendarahan Kantung Kemih
Harusnya Ade Armando perlu mempertimbangkan sebelum memutuskan ikut serta dalam demo 11 April 2022 lalu.
Seperti diketahui, kunjungan Putri Kus Wisnu Wardani kepada korban penganiayaan Ade Armando, sempat diunggah di akun media sosial Wantimpres.
Unggahan tersebut pun langsung dihapus usai mendapat banyak cibiran dari masyarakat. Tak hanya di akun Wantimpres, foto kunjungan tersebut juga diunggah di media sosial pribadi Putri Kus Wisnu Wardani.