SuaraJogja.id - Dinas Pendidikan Sleman memutuskan, pada 9 Mei 2022 siswa dari seluruh jenjang di Kabupaten Sleman akan mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen.
Kepala Dinas Pendidikan Sleman Ery Widaryana mengungkap, rencana PTM 100 persen awalnya akan diterapkan pada pekan terakhir Ramadhan.
"Tapi karena minggu terakhir ini SMP ujian, SD juga persiapan tryout, sehingga tetap setelah lebaran masuk 100 persennya," ujarnya, Rabu (20/4/2022), di kompleks Setda Sleman.
Berdasarkan hasil evaluasi yang terus dilakukan oleh Pemkab Sleman, pelaksanaan PTM 50 persen di sekolah berjalan lancar dan tidak ada masalah berarti. Selain itu, tidak ada laporan lagi ada kasus Covid-19 di sekolah.
Baca Juga:Sempat Muncul Polemik, Persekat Tegal Siap Lepas Riki Dwi Saputro ke PSS Sleman
Pertimbangan lain PTM 100 persen siap digelar, yakni jumlah kasus Covid-19 sudah menurun. Ditambah lagi, Pemkab Sleman menyandang PPKM Level 3.
Berikutnya, Dinas Pendidikan menilai bahwa anak-anak butuh segera belajar penuh dengan jam yang ditambah.
"Kalau 50 persen dengan shift itu kan jamnya sangat terbatas. Ini akan kami pulihkan, sehingga jam pembelajaran mendekati normal," tuturnya.
"Kita harus mengejar target pembelajaran kurikulum, untuk mengejar ketertinggalan," ucapnya.
Demi mendukung upaya persiapan menuju PTM 100 persen ini, pihaknya bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Sleman juga terus melanjutkan program imunisasi Covid-19 bagi pelajar.
Baca Juga:Jelang Lebaran Pemkab dan Pemda DIY Berbenah Jalan Rusak di Sleman, Gito-Gati Masuk Daftar
Hingga saat ini, capaian imunisasi bagi siswa di atas 12 tahun sudah mendekati 90 persen baik dosis 1 maupun dosis 2. Sedangkan untuk pelajar berusia 6-11 tahun, sudah ada 90 persen yang tersuntik vaksin dosis 1 dan 89 persen vaksin dosis 2.
"Vaksinasi berjalan terus. Sudah kami umumkan ke sekolah, bagi anak-anak yang belum vaksin atau belum dosis 2, untuk di-push mengikuti dosis 2, di sentra vaksin. Semua Puskesmas melayani," tutur Ery.
Ia menambahkan, kendati PTM sudah akan diterapkan 100 persen, protokol kesehatan di sekolah tetap dijalankan. Mulai dari menjaga jarak saat di luar kelas, wajib menggunakan masker, cuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer.
"Hanya nanti di kelas, jarak tempat duduk kita sudah tidak lagi satu meter, kalau 100 persen itu tidak bisa," sambungnya.
Bagi sekolah yang memiliki asrama, siswa dan guru, --baik dari dalam daerah atau pelaju--, diimbau untuk tidak berangkat ke sekolah bila kondisi tubuh sedang tidak sehat atau sakit.
Ery menyebut, saat ini PTM di Kabupaten Sleman masih berjalan 50 persen, hanya kelas VI SD dan kelas IX atau III SMP yang menjalani PTM 100 persen. Karena sedang mempersiapkan ujian akhir.
Kontributor : Uli Febriarni