Lobi-lobi Mencari Rektor UGM yang Baru

Rektorat UGM membantah adanya upaya menekan ke pihak-pihak tertentu terkait pemilihan rektor yang baru

Tim Liputan Khusus
Senin, 16 Mei 2022 | 12:19 WIB
Lobi-lobi Mencari Rektor UGM yang Baru
Universitas Gadjah Mada. [dok UGM]

Lebih jauh, pria yang dikenal sebagai pakar ekonomi itu menuliskan bahwa calon rektor UGM tidak boleh melakukan tindakan melanggar etika dan tidak terpuji dalam memenangkan Pilrek UGM. Haram hukumnya bagi calon rektor dan/atau tim suksesnya untuk menggunakan pendekatan transaksional.

Dalam hal ini baik meminta maju maupun mundur calon rektor lainnya dengan imbalan jabatan tertentu jika terpilih sebagai rektor UGM. Calon rektor dan/atau tim suksesnya juga tidak etis berupaya untuk mengundang unsur kekuasaan, yang berpotensi menimbulkan intervensi dan kooptasi kekuasaan terhadap UGM.

Langkah-langkah itu yang dinilai tidak sesuai dengan jati diri, nilai-nilai luhur, dan UGM. Bahkan upaya itu dapat mencederai marwah UGM dan berpotensi mendistorsi proses Pilrek UGM, yang seharusnya berkeadilan dan bermartabat.

Belum lagi dengan kecenderungan untuk meminta restu atau lobi-lobi lainnya yang dilakukan agar memilih salah satu calon saat proses pemilihan dilakukan Majelis Wali Amanat nanti dinilai tinggi. Mengingat Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) memiliki hak suara sebesar 35 persen.

Baca Juga:Makin Mengerucut, Ini Tiga Nama Calon Rektor UGM

Namun saat dikonfirmasi lagi terkait munculnya isu transaksional dan lobi-lobi di dalam pemilihan rektor UGM ini, Fahmy enggan untuk berkomentar lagi. Menurutnya isu ini tidak relevan lagi.

"Maaf, proses pilrek UGM sudah selesai, sehingga isu itu tidak relevan lagi. Maaf saya tidak bisa berkomentar lagi," ujar Fahmy dihubungi melalui pesan singkat, Sabtu (14/5/2022).

Mendengar lobi-lobi

Sementara itu, Guru Besar Hukum UGM yang juga sempat menjadi salah satu kandidat calon rektor UGM 2022-2027, Prof Sigit Riyanto juga mengatakan pernah mendengar lobi-lobi terkait pemilihan rektor tersebut.

"Ya saya mendengar informasi seperti itu ya, tapi tentu tidak bisa disampaikan secara gamblang. Proses lobi, negosiasi itu kan biasa sajalah. Cara untuk bernegosiasi orang itu kan bermacam-macam sesuai kepentingan dan standar etika masing-masing. Itu kan kira-kira dalam dinamika proses selalu ada hal seperti itu ya tapi saya tidak merasa gimana-gimana ya masih biasa," kata Sigit dihubungi sebelum rapat pleno senat akademik untuk Seleksi Calon Rektor UGM di Grha Sabha Pramana beberapa hari lalu.

Baca Juga:Enam Nama Bakal Calon Rektor UGM Diumumkan, Ini Daftarnya

Menurut Sigit, masing-masing pihak punya cara sendiri untuk berkontribusi. Entah menggunakan cara apapun itu, baik lobi-lobi ataupun memilih dengan cara lain dari akademisi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak