SuaraJogja.id - Tingkat keterisian kamar atau okupansi hotel-hotel di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencapai 90 persen pada libur panjang Waisak ini.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) DIY Deddy Pranowo Eryono menyampaikan, sejak Jumat (13/5/2022) sudah ada kenaikan okupansi sekitar 80,2 persen kemudian terus naik mendekati 100 persen. Puncak kedatangan tamu terjadi pada Sabtu (14/5/2022).
"Puncaknya tamu (yang menginap di hotel) itu hari Sabtu kemarin. Lalu pada Minggu kemarin sudah turun tapi tidak signifikan," ujar dia kepada SuaraJogja.id, Senin (16/5/2022).
Sejak tanggal 14 Mei 2022, lanjutnya, sampai siang ini tingkat okupansi rata-rata 90 persen. Angka ini melebihi target yang ditetapkan saat libur Waisak yakni 85 persen.
Baca Juga:Pemkot Ingatkan Perusahaan Hotel dan Restoran Bayar PBB hingga THR, Begini Respon PHRI DIY
"Itu data terakhir yang saya terima untuk hotel-hotel di DIY, di atas 90 persen tapi hanya sampai hari ini saja. Karena kan besok sudah mulai masuk kerja atau sekolah," katanya.
Deddy menegaskan bahwa persentase okupansi tersebut masih sesuai dengan aturan PPKM.
"Tentunya belum 100 persen karena masih ada pembatasan karena PPKM," ujarnya.
Adapun wisatawan yang datang liburan ke Jogja paling banyak berasal dari DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Namun, sebagian wisatawan ada yang dari Sumatera dan Kalimantan.
Di samping tingkat okupansi hotel yang melebihi target dan didominasi wisatawan lokal. Kendati demikian, juga sudah ada ekspatriat yang masuk ke Indonesia.
"Yang menggembirakan ada wisatawan asing datang seperti dari Eropa melalui Air Asia di Malaysia. Itu kan direct flight," paparnya.
Dengan sudah masuknya turis asing ke Jogja, kata dia, ini menunjukkan bahwa DIY masih jadi tujuan wisatawan nusantara maupun asing.
"Ini bukan wisatawan mancanegara yang kerja di indonesia lalu bepergian. Ini murni dari luar negeri untuk liburan," katanya.