Ungkap Kronologi Pengeroyokan di Holywings Jogja, Paman Bryan Yoga Kusuma: Polisi Tak Beri Tahu Keluarga

Namun, lanjut Anung, saat berada di Polres, Bryan dan Albert terus mendapatkan siksaan dan pukulan.

Eleonora PEW
Selasa, 07 Juni 2022 | 11:51 WIB
Ungkap Kronologi Pengeroyokan di Holywings Jogja, Paman Bryan Yoga Kusuma: Polisi Tak Beri Tahu Keluarga
Tangkapan layar kuasa hukum dan pihak keluarga korban Bryan Yoga Kusuma memberi keterangan terkait dugaan pengeroyokan yang terjadi di Holywings Jogja melalui daring, Senin (6/6/2022).

SuaraJogja.id - Keluarga Bryan Yoga Kusuma membeberkan kronologi pengeroyokan di Holywings Jogja, Jalan Magelang Km 5,8, Mlati, Sleman, yang turut menjadikan Bryan salah satu korban. Disebutkan bahwa insiden terjadi pada Jumat (3/6/2022).

Paman Ryan Yoga Kusuma, Anung Prajotho, mengungkapkan, saat itu Bryan mengunjungi Holywings Jogja bersama beberapa kawannya, antara lain Albert Wijaya, Aprio Rabadi, Yogi Adhika Pratistha, dan Irawan pada sekitar pukul 23.30 WIB.

Lalu sekitar pukul 02.00 WIB, Sabtu (4/6/2022) Bryan Yoga Kusuma, kata Anung, diprovokasi oleh seorang yang bernama Carmel hingga berujung pada perkelahian di depan parkiran Holywings.

"Saat itu, Carmel memanggil temannya yang bernama Leo yang kemudian mengumpulkan seluruh security, preman, tukang parkir, provost, dan PM untuk memprovokasi Bryan Yoga Kusuma," terang Anung.

Baca Juga:Bryan Yoga Kusuma Disebut Kabur dari Polres Sleman, Kuasa Hukum Membantah: Dia Lari Minta Pertolongan

Ia menjelaskan, Bryan Yoga Kusuma dihajar kurang lebih selama satu jam oleh sekitar 20 orang, dan ada juga oknum polisi yang terlibat. Setelah keadaan agak kondusif, Bryan dan Albert diberi opsi jalan tengah untuk menyelesaikan masalah ini dengan Carmel dan Leo--sebagai pihak yang bertikai)--untuk menyelesaikannya di Polres Sleman.

Namun, lanjut Anung, saat berada di Polres, Bryan dan Albert terus mendapatkan siksaan dan pukulan. Saat itu, Albert meminta pertolongan dari polisi lain yang berada di Polres.

"Namun mereka hanya dilihat saja, dan polisi tidak memberikan pertolongan. Saat itu, identitas dan HP Albert dan juga Bryan disita oleh pihak kepolisian," beber Anung.

Di samping itu, Anung mengatakan, pihak keluarga tidak pernah mengetahui peristiwa ini sampai ada pemberitahuan dari Albert pada Sabtu pukul 07.00 WIB bahwa Bryan sedang mendapatkan perawatan intensif di RSUD Sleman.

"Pihak keluarga sangat menyayangkan, tidak ada seorang pun anggota polisi yang berada di Polres maupun yang terlibat di Holywings untuk memberitahukan peristiwa ini kepada pihak keluarga," ungkap dia.

Baca Juga:Istri Ridwan Kamil Bagikan Foto Terakhir Eril, 2 Perwira Akan Disidang Pascapengeroyokan di Holywings Jogja

Anung menambahkan, bahkan hingga Sabtu malam, tidak ada juga anggota polisi yang menghubungi pihak keluarga.

"Sehingga pihak keluarga merasa perlu mengangkat kasus ini agar mendapatkan keadilan," tegas Anung.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak