SuaraJogja.id - Para pedagang sate memiliki teknik tersendiri ketika membakar sate. Mulai dari cara hingga alat yang digunakan. Salah satunya adalah pedagang sate yang menggunakan alat unik dan membuat warganet terheran-heran.
Pada umumnya pedagang sate baik itu sate ayam atau sate kambing, menggunakan kipas kayu atau kipas angin ketika membakar sate. Tujuannya agar sate bisa lebih cepat matang dan supaya daging yang dibakar matangnya lebih merata.
Akan tetapi, apa yang dilakukan pedagang sate ini tidak biasa. Dalam rekaman yang diunggah oleh akun Instagram @galeri.kocak, seorang warganet merekam aksi pedagang sate yang menggunakan alat unik ketika membakar.
Alih-alih memakai kipas angin, pria pedagang sate ini memilih untuk menggunakan alat bor untuk mengipas sate. Di bagian depan bor, terpasang baling-baling sehingga bor yang digunakan bentuknya seperti baling-baling.
Alat yang unik karena bor identik dengan alat-alat yang dipakai oleh mekanik mesin. Bukan dipakai untuk mengipas sate hingga matang. Potret sate yang dikipasi menggunakan bor ini pun viral di Instagram.
Banyak warganet yang merasa kalau pedagang sate itu awalnya adalah mekanik, tetapi karena satu dan lain hal maka memutuskan untuk mengganti profesi menjadi pedagang sate.
Sementara itu ada juga yang menyoroti kesalahan penulisan dalam keterangan video, di mana warganet yang membuat video mengatakan kalau alat itu bernama alat bor bukan gerinda seperti yang ditulis.
Sisanya ada yang menyoroti bagaimana biaya listrik yang harus dibayar setiap bulannya, karena alat bor memakan daya watt yang cukup besar.
“Itu mekanik yang ganti profesi,” ujar warganet.
“Bor listrik itu bukan gerinda,” ucap warganet.
“Itu mah bor,” duga warganet.
“Please listriknya, itu makan banyak watt gak sih,” komentar warganet.
“Kabar token listriknya bagaimana itu,” jelas warganet.
“Padahal listriknya lebih mahal kalau pakai alat bor, daripada pakai kipas,” balas warganet.
Video pedagang sate yang memilih menggunakan alat bor, ketimbang kipas angin untuk mengipasi sate itu mendapatkan 3.040 likes dan banyak komentar dari warganet.
Kontributor : Dinar Oktarini